STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Harga minyak mentah dunia mengalami lonjakan signifikan pada penutupan perdagangan Kamis (8/8/2024) waktu setempat atau Jumat pagi (9/8/2024) WIB. Ini dipicu oleh data ketenagakerjaan yang positif di Amerika Serikat (AS) dan ketegangan yang memanas di Timur Tengah.
Mengutip CNBC International, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman September melesat 96 sen, atau 1,28%, menjadi US$76.19 per barel, di New York Mercantile Exchange.
Adapun harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Oktober meroket 83 sen, atau 1.06%, menyentuh level US$79.16 per barel, di London ICE Futures Exchange.
Data terbaru menunjukkan klaim pengangguran mingguan di AS turun menjadi 233.000, lebih rendah 17.000 dari minggu sebelumnya. Angka ini lebih baik dari ekspektasi Wall Street dan dianggap sebagai sinyal bahwa permintaan energi akan tetap kuat, meredakan kekhawatiran akan potensi resesi.
Tidak hanya itu, pasar juga sedang mencermati perkembangan di Timur Tengah, di mana Iran mengancam akan menyerang Israel setelah pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, tewas di Teheran pekan lalu. Ketegangan ini membuat beberapa maskapai internasional membatalkan penerbangan ke Israel, dan hal ini turut memperkuat harga minyak.
Analis dari Strategas, Ryan Grabinski, menyatakan bahwa meskipun ketegangan di Timur Tengah terus berlanjut, aliran minyak mentah dari wilayah tersebut belum mengalami gangguan signifikan. Namun, pasar tetap waspada terhadap potensi gangguan pasokan minyak yang bisa muncul sewaktu-waktu.