STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Harga minyak dunia melorot pada penutupan perdagangan Rabu (1/5/2024) waktu setempat atau Kamis pagi (2/5/2024) WIB. Merosotnya harga komoditas ini antara lain dipicu oleh lonjakan persediaan minyak mentah akibat permintaan yang lesu.
Mengutip CNBC International, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juni turun US$2,93 atau 3,58% menjadi US$79 per barel, di New York Mercantile Exchange.
Adapun harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Juli 2024 melorot US$2,89 atau 3,35% mencapai US$83,44 per barel per barel, di London ICE Futures Exchange.
Menurut laporan yang dirilis Energy Information Administration (EIA) pada Rabu, stok minyak mentah komersial AS, yang tidak termasuk Cadangan Minyak Strategis, melonjak sebesar 7,3 juta barel menjadi total 461 juta barel minggu lalu.
Itu merupakan level persediaan tertinggi sejak Juni 2023, kata Bob Yawger, direktur futures energi di Mizuho Americas. Tingkat di mana pengolah memproses minyak mentah menjadi bensin dan produk lainnya turun menjadi 87,5%, jauh lebih rendah dari 90,7% pada periode tahun lalu.
Tingkat penggunaan pengolah telah turun karena permintaan bensin berada di bawah 9 juta barel per hari selama empat minggu terakhir. Rata-rata harian permintaan bensin minggu lalu adalah 8,5 juta barel per hari, turun 1,3% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
“Para pengolah minyak benar-benar kesulitan menentukan laju produksi karena mereka tidak yakin akan adanya permintaan,” kata Yawger.
Di Timur Tengah, AS dan mitra-mitranya terus mendorong gencatan senjata di Gaza. Delegasi Israel berada di Kairo di mana negosiasi sedang berlangsung, kata seorang pejabat Israel kepada NBC News.
Delegasi Hamas berada di Kairo pada hari Senin untuk membahas proposal pembebasan 33 sandera sebagai bagian dari gencatan senjata dan pembebasan tahanan Palestina.
Seorang pejabat Hamas mengatakan kepada NBC News bahwa hambatan utama untuk mencapai kesepakatan adalah menetapkan akhir perang di Gaza. Pejabat tersebut mengatakan Hamas tidak memiliki tanggal tertentu untuk merespons proposal gencatan senjata saat ini.