STOCKWATCH.ID (WASHINGTON.DC) – Bank sentral Amerika Serikat (AS), yang dikenal sebagai The Federal Reserve (The Fed), memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan tetap pada kisaran target antara 5,25% hingga 5%. Ini merupakan langkah yang sudah banyak diduga. Adapun suku bunga The Fed telah berada pada level tersebut sejak Juli 2023.
Dalam pernyataan resmi melalui laman Federal Reserve pada Rabu (1/5/2024) waktu setempat atau Kamis pagi (2/5/2024) WIB, Federal Open Market Committee (FOMC) menggarisbawahi bahwa aktivitas ekonomi terus berkembang pada tingkat yang solid. Peningkatan lapangan kerja tetap kuat, sementara tingkat pengangguran tetap rendah. Meskipun inflasi mengalami penurunan selama setahun terakhir, namun tetap tinggi. Menurut The Fed, belakangan ini, tidak ada kemajuan lebih lanjut terhadap target inflasi sebesar 2%.
The Fed menegaskan ingin mencapai lapangan kerja maksimum dan inflasi sebesar 2% dalam jangka panjang. The Fed menilai bahwa risiko untuk mencapai target lapangan kerja dan inflasi telah bergerak menuju keseimbangan yang lebih baik dalam setahun terakhir. Namun, outlook ekonomi masih tidak pasti, dan Komite tetap sangat memperhatikan risiko inflasi.
“Untuk mendukung tujuannya, Komite memutuskan untuk mempertahankan kisaran target suku bunga federal pada 5,25% hingga 5,50%. Komite akan menilai dengan hati-hati data yang masuk, outlook yang berkembang, dan keseimbangan risiko sebelum memutuskan penyesuaian terhadap kisaran target suku bunga federal. Komite tidak mengharapkan akan tepat untuk menurunkan kisaran target tersebut sampai ada keyakinan yang lebih besar bahwa inflasi bergerak secara berkelanjutan menuju 2%,” tulis The Fed.
Selain itu, The Fed akan terus mengurangi kepemilikan surat utang dan utang agensi serta surat utang jaminan hipotek agensi. Mulai bulan Juni, The Fed akan melambatkan laju penurunan kepemilikan surat berharga dengan mengurangi batas penarikan bulanan pada surat utang dari US$60 miliar menjadi US$25 miliar. The Fed akan mempertahankan batas penarikan bulanan pada utang agensi dan surat utang jaminan hipotek agensi sebesar US$35 miliar dan akan menginvestasikan kembali setiap pembayaran pokok yang melebihi batas ini ke dalam surat utang.
“Komite sangat berkomitmen untuk mengembalikan inflasi ke targetnya sebesar 2%. Dalam menilai posisi kebijakan moneter yang tepat, Komite akan terus memantau implikasi informasi baru terhadap outlook ekonomi. Komite akan siap untuk menyesuaikan posisi kebijakan moneter sesuai jika muncul risiko yang dapat menghambat pencapaian tujuan Komite. Penilaian Komite akan memperhitungkan berbagai informasi, termasuk kondisi pasar tenaga kerja, tekanan inflasi, dan ekspektasi inflasi, serta perkembangan keuangan dan internasional,” tegas The Fed.
Para anggota yang memberikan suara untuk tindakan kebijakan moneter adalah Jerome H. Powell, Ketua; John C. Williams, Wakil Ketua; Thomas I. Barkin; Michael S. Barr; Raphael W. Bostic; Michelle W. Bowman; Lisa D. Cook; Mary C. Daly; Philip N. Jefferson; Adriana D. Kugler; Loretta J. Mester; dan Christopher J. Waller.