STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Harga minyak dunia mengalami penurunan lebih dari 1% pada penutupan perdagangan Jumat (26/7/2024) waktu setempat atau Sabtu pagi (27/7/2024) WIB. Harga minyak mentah AS mengalami penurunan lebih dari 1% pada hari Jumat. Ini menandai penurunan mingguan ketiga berturut-turut. Kekhawatiran akan menurunnya permintaan dari China mengalahkan berita positif tentang pertumbuhan ekonomi di AS.
Mengutip CNBC International, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman September turun US$1,12 atau 1,43% menjadi US$77,16 per barel, di New York Mercantile Exchange.
Adapun harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman September 2024, anjlok US$1,24 atau 1,51% mencapai US$81,13 per barel, di London ICE Futures Exchange.
Harga minyak mentah WTI, mencatat penurunan 3,7% minggu lalu. Minyak Brent juga mengalami pelemahan sebesar 1,8%. Meski ekonomi AS tumbuh 2,8% pada kuartal kedua, jauh lebih kuat dari perkiraan, impor minyak ke China turun 10,7% dari tahun ke tahun pada bulan Juni. Impor produk olahan di China juga turun 32% pada periode yang sama. Data ini menunjukkan bahwa China, sebagai importir minyak mentah terbesar di dunia, mengalami penurunan permintaan yang signifikan.
Pemotongan suku bunga yang mengejutkan di negeri Tirai Bambu tersebut semakin menambah kekhawatiran bahwa Beijing sedang berjuang untuk menghidupkan kembali ekonomi terbesar kedua di dunia. Bank Rakyat China melaksanakan penurunan suku bunga mendadak pada hari Senin, diikuti dengan pemangkasan suku bunga fasilitas pinjaman jangka menengah pada hari Kamis.
Bob Yawger, direktur eksekutif energi berjangka di Mizuho Securities, mengatakan dalam sebuah catatan kepada klien pada hari Kamis bahwa langkah-langkah semi-panikan ini meningkatkan kekhawatiran bahwa permintaan energi dari China mungkin lebih jauh dari yang diharapkan.