STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia merosot tajam pada penutupan perdagangan hari Senin (7/10/2024) waktu setempat atau Selasa pagi (8/10/2024) WIB. Penurunan ini disebabkan oleh penguatan dolar AS yang membuat harapan untuk pemotongan suku bunga besar-besaran oleh Federal Reserve semakin memudar.
Mengutip CNBC International, harga emas spot turun 0,4% menjadi US$2.640,74 per ounce. Angka ini menjauh dari rekor tertinggi yang dicapai pada 26 September lalu, yakni US$2.685,42 per ounce. Sementara itu, kontrak emas berjangka AS juga merosot 0,3% menjadi US$2.660,1.
Dolar AS kini berada di level tertinggi dalam tujuh minggu terakhir. Kekuatan dolar membuat harga emas yang dinyatakan dalam mata uang AS menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya. “Kekuatan dolar saat ini menjadi penghalang jangka pendek bagi emas untuk mencapai rekor tertinggi baru,” kata Peter A. Grant, wakil presiden dan strategi logam senior di Zaner Metals.
Meski begitu, Grant tetap optimis. Ia memprediksi bahwa harga emas bisa mencapai US$2.700 dalam waktu dekat. Target jangka panjang di level US$3.000 masih dianggap valid, berkat permintaan sebagai aset aman di tengah ketegangan geopolitik dan ketidakpastian politik menjelang pemilu AS.
Emas dikenal sebagai pelindung terhadap ketidakpastian ekonomi dan geopolitik. Logam ini biasanya unggul dalam kondisi suku bunga rendah.
Saat ini, pasar memperkirakan 84% kemungkinan Federal Reserve hanya akan memangkas suku bunga sebesar seperempat poin persentase bulan depan. Ini terjadi setelah laporan ketenagakerjaan AS pekan lalu menunjukkan bahwa ekonomi kemungkinan tidak memerlukan pemotongan suku bunga yang besar untuk sisa tahun ini.
Pasar kini juga menunggu rilis notulen rapat kebijakan Fed yang terakhir, serta data Indeks Harga Konsumen (CPI) dan Indeks Harga Produsen (PPI) yang akan dirilis pekan ini.
Di sisi lain, bank sentral China tidak melakukan pembelian emas untuk cadangannya selama lima bulan berturut-turut pada bulan September. Dengan harga emas yang mendekati level rekor, China tampaknya akan menahan akumulasi lebih lanjut dalam jangka pendek. Namun, tren lebih luas untuk menambah logam mulia ini masih mungkin berlanjut, menurut Yeap Jun Rong, strategi pasar di IG.
Sementara itu, harga perak spot turun 1,6% menjadi US$31,66, dan platinum kehilangan 1,4% menjadi US$973,66. Berbeda dengan itu, harga paladium naik 1,2% menjadi US$1.024.