STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Harga minyak mentah dunia kembali terjun bebas pada penutupan perdagangan hari Senin(19/8/2024) waktu setempat atau Selasa pagi (20/8/2024) WIB. Minyak mentah Amerika Serikat (AS) atau West Texas Intermediate (WTI) terjun hampir 3%, ditutup di bawah US$75 per barel. Penurunan ini dipicu oleh dua faktor utama: upaya Amerika Serikat untuk mengamankan gencatan senjata di Gaza dan kekhawatiran akan melemahnya permintaan dari China.
Mengutip CNBC International, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman September turun US$2,28 atau 2,97%, menjadi US$74,37 per barel, di New York Mercantile Exchange.
Adapun harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Oktober longsor US$2,02 atau 2,54% mencapai US$77,66 per barel, di London ICE Futures Exchange.
Penurunan harga ini tidak lepas dari kondisi geopolitik yang memanas di Timur Tengah, khususnya di Gaza. Sementara itu, data ekonomi yang lemah dari China semakin memperburuk situasi, menekan permintaan minyak secara keseluruhan. Pasar merespons negatif, dengan sentimen yang semakin pesimistis.
Menurut Amrita Sen, pendiri Energy Aspects, saat ini permintaan menjadi faktor dominan yang menggerakkan pasar. Harga minyak merosot tajam akibat data ekonomi yang buruk dari China. Di sisi lain, risiko geopolitik belum sepenuhnya mengganggu pasokan, sehingga faktor ini sedikit terabaikan.
Brian Leisen, analis minyak global dari RBC Capital Markets, menyebutkan dalam catatannya bahwa prospek harga minyak ke depannya tampak suram. Aktivitas ekonomi yang melambat, terutama di Asia, ditambah margin kilang yang terus menipis, menjadi kombinasi buruk bagi harga minyak menjelang akhir tahun.
Pasar minyak saat ini berada dalam situasi yang sulit. Di satu sisi, ketegangan geopolitik berpotensi mengganggu pasokan dan mendorong harga naik. Di sisi lain, faktor fundamental seperti permintaan yang lemah dan pasokan yang berlebih menekan harga ke arah sebaliknya. Pelaku pasar pun terus mencermati perkembangan terbaru untuk memprediksi arah harga minyak di masa depan.
