STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia mengalami penurunan pada penutupan perdagangan hari Senin (19/8/2024) waktu setempat atau Selasa pagi (20/8/2024) WIB, setelah mencatat rekor tertinggi baru-baru ini.
Mengutip CNBC International, harga emas spot mencatat penurunan sebesar 0,2% menjadi US$2.501,74 per ons, setelah sebelumnya mencapai puncaknya di US$2.509,65 per ons pada hari Jumat.
Kenaikan harga emas yang pesat menarik banyak investor untuk merealisasikan keuntungan mereka. Para pemilik modal tersebut sekarang menunggu sinyal dari Federal Reserve AS dan perkembangan terbaru di Timur Tengah.
Sementara harga emas spot merosot, kontrak berjangka emas di AS justru naik tipis 0,1% menjadi US$2.541,30 per ons. Kenaikan ini menunjukkan bahwa ada harapan di pasar meskipun secara umum harga emas mengalami penurunan.
David Meger dari High Ridge Futures menjelaskan bahwa pasar emas mungkin akan mengalami konsolidasi atau penurunan lebih lanjut. Ini kemungkinan terjadi jika Federal Reserve hanya mengindikasikan penurunan suku bunga sebesar 0,25 basis poin tanpa memberikan sinyal penurunan yang lebih besar.
Investor memperkirakan Federal Reserve kemungkinan akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada bulan September mendatang. Fokus kini beralih pada rilis notulen rapat kebijakan The Fed yang akan dirilis hari Rabu dan pidato Ketua Jerome Powell di Jackson Hole pada hari Jumat.
Analis teknikal dari Reuters, Wang Tao, memperkirakan harga emas dapat turun ke kisaran US$2.479 hingga US$2.487, terutama setelah gagal menembus level resistensi di US$2.507.
Namun, Giovanni Staunovo dari UBS tetap optimistis. Dia percaya harga emas bisa naik kembali dalam beberapa bulan ke depan, bahkan mungkin mencapai US$2.600 per ons sebelum akhir tahun. Semua mata kini tertuju pada kemungkinan pemotongan suku bunga dari Powell.
Di sisi lain, beberapa bank di China baru saja menerima kuota impor emas terbaru dari bank sentral. Ini menunjukkan bahwa meskipun harga emas sudah sangat tinggi, permintaan dari China tetap kuat.
Permintaan emas juga tetap tinggi karena ketegangan geopolitik, terutama konflik Israel-Iran-Hamas, yang mendorong investor untuk mencari aset aman.
Sementara itu, harga perak naik 0,8% menjadi US$29,24 per ons, platinum naik 0,3% menjadi US$957,57 per ons, dan paladium justru turun 2,1% menjadi US$930,92 per ons.