STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Harga minyak dunia mengalami penurunan tajam pada penutupan perdagangan Jumat (29/5/2024) waktu setempat atau Sabtu pagi (30/5/2024) WIB.
Mengutip CNBC International, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Januari 2025, turun 72 sen, atau sekitar 1,05%, menjadi US$68 per barel, di New York Mercantile Exchange.
Adapun harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Januari 2025, merosot 34 sen, atau sekitar 0,46%, mencapai US$72,94 per barel, di London ICE Futures Exchange.
Dalam sepekan terakhir, harga minyak WTI anjlok hingga 4,55% dan Brent terkoreksi hampir 3%.
Meskipun ketegangan di Timur Tengah masih berlangsung, pasar minyak sedikit bernapas lega. Konflik antara Israel dan Hezbollah, yang sempat membuat pasar khawatir soal pasokan, kini mereda setelah adanya gencatan senjata pada Rabu. Langkah ini menurunkan premi risiko minyak dan mendorong penurunan harga.
Meski ketegangan belum sepenuhnya hilang, pasar minyak mendapat kabar baik untuk tahun depan. Badan Energi Internasional (IEA) memperkirakan akan ada kelebihan pasokan minyak lebih dari 1 juta barel per hari (bpd) pada 2025. Angka ini setara dengan lebih dari 1% dari total produksi global. Tamas Varga, analis dari PVM, mengatakan, “Tahun 2025 diperkirakan akan lebih longgar dibandingkan tahun ini, dengan harga minyak kemungkinan berada di bawah level 2024.”
Selain itu, keputusan dari OPEC+ turut mempengaruhi pasar. Kelompok ini memutuskan untuk menunda pertemuan kebijakan mereka dari 1 Desember ke 5 Desember. OPEC+, yang terdiri dari negara-negara OPEC dan sekutunya, termasuk Rusia, diperkirakan akan memperpanjang pemangkasan produksi pada pertemuan tersebut.