STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Harga minyak mentah dunia kembali terjun bebas pada penutupan perdagangan hari Selasa (20/8/2024) waktu setempat atau Rabu pagi (21/8/2024) WIB. Penurunan ini terjadi di tengah kekhawatiran akan melemahnya permintaan di Asia dan negosiasi gencatan senjata di Timur Tengah.
Mengutip CNBC International, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman September turun 33 sen atau 0,44% menjadi US$74.04 per barrel, di New York Mercantile Exchange.
Adapun harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Oktober merosot 46 sen atau 0,59% mencapai US$77.20 per barrel, di London ICE Futures Exchange.
Francisco Blanch, ahli strategi komoditas dari Bank of America, menjelaskan bahwa penurunan harga ini mencerminkan kondisi pasokan dan permintaan yang saat ini tengah melemah. “Harga minyak sedang menyesuaikan diri dengan fundamental pasokan dan permintaan yang lebih lemah, terutama dengan adanya perlambatan ekonomi di China,” kata Blanch.
Situasi geopolitik di Timur Tengah turut memengaruhi harga minyak. Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, saat ini berada di kawasan tersebut untuk mendorong tercapainya kesepakatan gencatan senjata di Gaza. Namun, perundingan ini masih berjalan alot dengan penolakan dari pemimpin Hamas, Yahya Sinwar, yang menuduh kesepakatan tersebut hanya sebagai taktik bagi Israel.
Meskipun harga minyak melemah, beberapa analis menilai pasar mungkin salah mengira bahwa risiko geopolitik di kawasan tersebut telah mereda. “Pasar mungkin secara keliru menganggap risiko geopolitik ini sudah hilang,” ujar Amena Bakr, peneliti senior di Energy Intel.
