Jumat, April 25, 2025
26.7 C
Jakarta

Emas Tak Terbendung! Dolar Lemah dan Spekulasi Suku Bunga Picu Lonjakan Harga

STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia kembali mencatatkan rekor baru pada penutupan perdagangan hari Selasa (20/8/2024) waktu setempat atau Rabu pagi (21/8/2024) WIB, melampaui level kunci US$2.500 per ons. Kenaikan ini didorong oleh pelemahan dolar AS dan keyakinan investor yang semakin meningkat bahwa Federal Reserve kemungkinan akan memangkas suku bunga pada September mendatang.

Mengutip CNBC International, harga emas spot naik 0,1% menjadi US$2.507,45 per ons, setelah sebelumnya sempat mencapai rekor tertinggi sepanjang masa di US$2.531,60. Sementara itu, kontrak berjangka emas AS menguat sekitar 0,2% menjadi US$2.545,60.

Indeks dolar AS anjlok ke level terendah dalam tujuh bulan, membuat emas lebih menarik bagi pemegang mata uang lainnya. Di sisi lain, imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun juga mengalami penurunan.

Menurut Aakash Doshi, kepala komoditas di Citi Research untuk wilayah Amerika Utara, permintaan investasi finansial, terutama melalui pembelian ETF, serta sentimen pasar yang membaik berkat ekspektasi penurunan suku bunga oleh The Fed, menjadi pendorong utama kenaikan harga emas ini.

Doshi juga memprediksi emas bisa mencapai US$3.000 per ons pada pertengahan 2025 dan US$2.600 pada akhir 2024. Pada Senin, kepemilikan SPDR Gold Trust GLD, ETF emas terbesar di dunia, melonjak ke level tertinggi dalam tujuh bulan terakhir, mencapai 859 ton.

 

Pasar saat ini memperkirakan kemungkinan sekitar 71,5% bahwa The Fed akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada September, berdasarkan alat CME FedWatch. Pelaku pasar akan memantau dengan seksama notulen rapat kebijakan The Fed Juli yang akan dirilis pada Rabu dan pidato utama Ketua The Fed Jerome Powell di simposium Jackson Hole akhir pekan ini untuk mendapatkan petunjuk lebih lanjut tentang rencana pemotongan suku bunga.

Namun, Daniel Ghali, ahli strategi komoditas di TD Securities, memperingatkan bahwa posisi di emas mungkin sudah terlalu jenuh, dan jika ekspektasi penurunan suku bunga The Fed tidak terwujud, bisa terjadi koreksi harga.

Emas, yang cenderung berkinerja baik dalam lingkungan suku bunga rendah, telah naik lebih dari 20% sepanjang tahun ini dan diproyeksikan menjadi tahun terbaik sejak 2020. Selain itu, ketidakpastian geopolitik, meningkatnya minat spekulatif, dan arus masuk ETF global yang signifikan turut memperkuat tren bullish di pasar emas, menurut Joseph Cavatoni, ahli strategi pasar di World Gold Council.

Di tempat lain, harga perak spot turun 0,1% menjadi US$29,45 per ons, platinum turun 0,4% menjadi US$950,20, dan paladium naik 0,3% menjadi US$935,00 per ons.

Artikel Terkait

Harga Emas Dunia Merosot  3%! Komentar Trump Bikin Investor Beralih ke Aset Berisiko

STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia merosot tajam hingga 3%...

Harga Minyak Dunia Anjlok 2% Isu OPEC+ Mau Ngebut Produksi Jadi Biang Kerok

STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Harga minyak mentah dunia turun tajam...

Harga Emas Dunia Turun Tipis Setelah Cetak Rekor, Pasar Optimistis Soal Perang Dagang

STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia ditutup melemah tipis pada...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru

<p>Anda tidak dapat copy content di situs ini</p>