Rabu, November 12, 2025
25.1 C
Jakarta

Harga Minyak Dunia Tiba-Tiba Naik 3%, Ternyata Ini Pemicunya!

STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Harga minyak mentah dunia melonjak sekitar 3% pada penutupan perdagangan Kamis (8/5/2025) waktu setempat atau Jumat pagi (9/7/2025) WIB. Kenaikan ini didorong oleh harapan baru terhadap perkembangan positif dari pembicaraan dagang antara Amerika Serikat dan China.

Kedua negara ini merupakan konsumen minyak terbesar di dunia. Optimisme pasar meningkat setelah dikabarkan bahwa Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, akan bertemu dengan pejabat ekonomi tertinggi China pada 10 Mei mendatang di Swiss.

Mengutip CNBC International, harga minyak mentah berjangka Brent naik US$1,72 atau 2,81% menjadi US$62,84 per barel, di London ICE Futures Exchange.

Adapun harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) melonjak US$1,84 atau 3,17% ke level US$59,91 per barel, di New York Mercantile Exchange.

Analis dari SEB, Ole Hvalbye, mengatakan sentimen positif terhadap pertemuan tersebut menjadi penopang utama pasar. “Optimisme seputar pembicaraan itu memberikan dukungan pada pasar,” ujarnya.

Namun, beberapa analis memperingatkan bahwa gejolak harga akibat tarif perdagangan masih belum berakhir. Jim Ritterbusch dari konsultan energi AS, Ritterbusch and Associates, menyebut bahwa pasar minyak kini lebih banyak digerakkan oleh isu tarif.

“Premi risiko global yang sebelumnya mendorong harga minyak naik dan turun dalam beberapa tahun terakhir telah digantikan oleh premi tarif yang juga akan fluktuatif mengikuti berita terbaru dari pemerintahan Trump,” jelasnya.

Di sisi lain, Presiden AS Donald Trump mengumumkan kesepakatan dagang dengan Inggris. Kesepakatan ini mencakup zona perdagangan aluminium dan baja serta menjamin pasokan farmasi.

Sementara itu, dari sisi suplai, kelompok negara pengekspor minyak OPEC dan sekutunya atau OPEC+ akan meningkatkan produksi minyak. Kenaikan pasokan ini bisa menekan harga.

Analis dari Citi Research merevisi turun proyeksi harga minyak Brent untuk tiga bulan ke depan dari US$60 menjadi US$55 per barel. Namun, mereka tetap mempertahankan proyeksi jangka panjang di angka US$60 per barel untuk tahun ini.

Citi juga menyebut, jika terjadi kesepakatan nuklir antara AS dan Iran, harga Brent bisa turun ke kisaran US$50 per barel karena suplai yang meningkat. Tapi jika tidak ada kesepakatan, harga bisa melonjak hingga lebih dari US$70 per barel.

- Advertisement -

Artikel Terkait

Harga Emas Dunia Tembus Level Tertinggi Tiga Minggu, Pasar Yakin The Fed Bakal Turunkan Suku Bunga

STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia naik pada perdagangan...

Harga Emas Dunia Naik Lebih dari  2%, Sentuh Level Tertinggi Dua Pekan

STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia melonjak lebih dari...

Harga Emas Dunia Naik, Investor Cari Aman di Tengah Ketidakpastian AS

STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia kembali menguat pada...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru