Kamis, Agustus 7, 2025
27.7 C
Jakarta

Harga Minyak Dunia Turun Tajam, Stok AS Meningkat, Gejolak Rusia-Ukraina Jadi Penahan

STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Harga minyak dunia turun tajam pada penutupan perdagangan Rabu (20/5/2024) waktu setempat atau Kamis pagi (21/5/2024) WIB. Penyebab utama penurunan ini adalah lonjakan stok minyak mentah dan bensin di Amerika Serikat. Meskipun begitu, ketegangan geopolitik antara Rusia dan Ukraina menghalangi penurunan harga lebih dalam.

Mengutip Reuters, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Desember 2024 turun 0,75%, atau 52 sen, menjadi US$68,87 per barel di New York Mercantile Exchange.

Adapun harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Januari  2024 berkurang 0,68%, atau 50 sen, menjadi US$72,81 per barel, di London ICE Futures Exchange.

Laporan terbaru dari Energy Information Administration (EIA) menunjukkan bahwa stok minyak mentah AS meningkat lebih besar dari yang diperkirakan. Hal ini memberi tekanan tambahan pada harga minyak yang sudah lemah akibat turunnya permintaan global.

Di sisi lain, produksi minyak global menunjukkan tanda-tanda pemulihan. Perusahaan energi Norwegia, Equinor, mengumumkan kapasitas penuh ladang minyak Johan Sverdrup di Laut Utara telah kembali normal setelah terjadi pemadaman listrik.

Namun, permintaan minyak dari China, sebagai importir minyak terbesar dunia, masih terbilang lemah. Kebijakan stimulus dari pemerintah China belum mampu meningkatkan permintaan minyak dalam waktu dekat, menurut analis Macquarie Energy.

“Permintaan global masih belum menggembirakan,” kata analis dari Macquarie Energy.

Di tengah gejolak pasar, ketegangan geopolitik antara Rusia dan Ukraina tetap menjadi faktor penghalang utama penurunan harga minyak lebih lanjut. Ukraina dilaporkan menembakkan rudal jelajah Storm Shadow buatan Inggris ke Rusia, sehari setelah menggunakan rudal ATACMS dari AS. Ketegangan ini memicu kekhawatiran pasar tentang gangguan pasokan minyak dunia.

Di kawasan Timur Tengah, veto Amerika Serikat terhadap resolusi gencatan senjata di Gaza oleh Dewan Keamanan PBB juga turut memengaruhi harga minyak. Pasar masih cemas dengan potensi eskalasi konflik antara Israel dan Iran, yang dapat mengganggu pasokan minyak dari kawasan tersebut.

Sementara itu, OPEC+ dikabarkan mempertimbangkan untuk menunda peningkatan produksi minyak pada pertemuan mereka yang akan digelar 1 Desember mendatang. Keputusan ini kemungkinan besar diambil mengingat lemahnya permintaan minyak global saat ini.

Para investor kini terus memantau perkembangan geopolitik dan kondisi pasar dengan hati-hati. Ketidakpastian pasokan dan harga minyak yang fluktuatif membuat pasar tetap penuh risiko.

Artikel Terkait

Harga Emas Mandek, Dolar AS Masih Terlalu Kuat

STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia bergerak stabil pada akhir...

Harga Minyak Turun, Pasar Waspadai Kenaikan Produksi OPEC+ dan Ancaman Trump ke India

STOCKWATCH.ID (HOUSTON) – Harga minyak mentah dunia kembali ditutup...

Harga Emas Melesat 2%, Investor Yakin The Fed Akan Turunkan Suku Bunga Lebih Cepat

STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia menguat tajam pada akhir...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru