Rabu, Agustus 20, 2025
35.5 C
Jakarta

Harga Minyak Jalan di Tempat, Dunia Menanti Keputusan OPEC+!

STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Harga minyak mentah dunia ditutup stabil pada perdagangan Selasa (1/7/2025) waktu setempat atau Rabu pagi (2/7/2025) WIB. Investor menanti keputusan OPEC+ terkait kenaikan produksi untuk bulan Agustus.

Mengutip CNBC International, harga minyak mentah berjangka Brent naik 37 sen atau 0,55% menjadi US$67,11 per barel, di London ICE Futures Exchange.

Adapun harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) bertambah 34 sen atau 0,55% dan ditutup di level US$65,45 per barel, di New York Mercantile Exchange.

Pasar saat ini tengah fokus pada rencana OPEC+ untuk menambah pasokan sebesar 411.000 barel per hari mulai Agustus. Keputusan resmi akan diumumkan dalam pertemuan OPEC+ yang dijadwalkan berlangsung pada 6 Juli mendatang.

Analis Saxo Bank, Ole Hansen, menyebut bahwa kenaikan pasokan ini sebagian diimbangi oleh harapan akan kesepakatan dagang yang bisa meningkatkan permintaan energi global.

“Pasar kini khawatir aliansi OPEC+ akan terus meningkatkan produksinya secara agresif,” ujar Daniel Hynes, Senior Strategi Komoditas di ANZ dalam sebuah catatan.

Empat sumber dari OPEC+ mengungkapkan kepada Reuters bahwa kelompok tersebut, termasuk Rusia, berencana menaikkan produksi sebanyak 411.000 barel per hari pada Agustus. Ini mengikuti pola kenaikan yang sudah terjadi sejak Mei hingga Juli.

Jika disetujui, total kenaikan pasokan OPEC+ sepanjang tahun ini akan mencapai 1,78 juta barel per hari. Jumlah ini setara dengan lebih dari 1,5% dari total permintaan minyak dunia.

Selain itu, perhatian pasar juga tertuju pada perkembangan negosiasi dagang menjelang tenggat waktu tarif dari Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang jatuh pada 9 Juli.

Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, memperingatkan bahwa negara-negara mitra dagang bisa dikenakan tarif yang jauh lebih tinggi meskipun sudah bernegosiasi secara itikad baik. Pada 9 Juli nanti, tarif akan kembali ke level yang diumumkan Trump pada 2 April, yakni antara 11% hingga 50%, setelah sebelumnya diberi jeda di level 10%.

Di sisi lain, Morgan Stanley memperkirakan harga minyak Brent akan turun ke sekitar US$60 pada awal tahun depan. Lembaga itu melihat pasokan global yang melimpah dan risiko geopolitik yang mulai mereda usai ketegangan antara Iran dan Israel menurun.

Sebelumnya, harga minyak sempat melonjak ke atas US$80 per barel akibat perang 12 hari yang dimulai sejak 13 Juni, setelah Amerika Serikat menyerang fasilitas nuklir Iran. Namun harga kembali turun ke US$67 setelah Trump mengumumkan gencatan senjata antara Iran dan Israel.

Artikel Terkait

Harga Emas Dunia Melemah, Pasar Tunggu Sinyal The Fed di Jackson Hole

STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia melemah pada akhir perdagangan...

Harga Minyak Dunia Turun, Pasar Tunggu Hasil Negosiasi Rusia-Ukraina

STOCKWATCH.ID (HOUSTON) – Harga minyak mentah dunia tergelincir pada...

Harga Emas Dunia Stagnan, Investor Tunggu Sinyal The Fed dan Pertemuan Trump-Zelenskyy

STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia bergerak stabil pada akhir...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru