Kamis, Agustus 7, 2025
31 C
Jakarta

Harga Minyak Melemah, Brent Catat Penurunan 3% Sepanjang Tahun 2024!

STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Harga minyak mentah dunia menutup tahun 2024 dengan hasil yang kurang menggembirakan. Brent crude, patokan harga minyak global, turun 3% sepanjang tahun, mencatatkan penurunan untuk dua tahun berturut-turut.

Mengutip CNBC International, pada penutupan perdagangan terakhir tahun 2024, Selasa (31/12/2024) waktu setempat atau Rabu pagi (1/1/2025) WIB, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Februari 2025 naik 73 sen atau 1,03%, menjadi US$71,72 per barel, di New York Mercantile Exchange.

Adapun harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Februari 2025 menguat 65 sen atau 0,88%, mencapai US$74,64 per barel, di London ICE Futures Exchange.

Namun, sepanjang 2024, harga Brent tidak mampu kembali ke level tertingginya. Bahkan pada September, harga Brent sempat turun di bawah US$70 per barel untuk pertama kalinya sejak Desember 2021.

Lemahnya pemulihan permintaan pasca-pandemi, perlambatan ekonomi China, dan peningkatan produksi minyak AS dan negara non-OPEC menjadi faktor yang menekan pasar minyak.

Produksi minyak AS mencapai rekor tertinggi sebesar 13,46 juta barel per hari pada Oktober, naik 259.000 barel per hari dibandingkan tahun sebelumnya. EIA memprediksi produksi akan terus meningkat menjadi 13,52 juta barel per hari pada 2025.

China, sebagai konsumen minyak terbesar kedua di dunia, menjadi perhatian utama. Perlambatan ekonomi negara ini membuat OPEC dan IEA memangkas proyeksi permintaan minyak untuk 2024 dan 2025.

Meski demikian, beberapa analis memprediksi pasar minyak bisa mengetat di tahun depan. Kebijakan Presiden terpilih Donald Trump, seperti potensi sanksi ketat terhadap Iran, dapat mempengaruhi pasokan minyak global.

Selain itu, permintaan dari India dan peningkatan aktivitas manufaktur China memberikan sedikit harapan. Stimulus ekonomi di China mulai menunjukkan dampak, meski masih bertahap.

Ketegangan geopolitik juga memberi dampak. Serangan militer AS terhadap target Houthi di Yaman pada awal pekan ini menjadi sorotan, karena ancaman terhadap jalur distribusi minyak global di Laut Merah.

Artikel Terkait

Harga Emas Dunia Turun Tipis, Investor Ambil Untung Jelang Keputusan Trump Soal The Fed

STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia ditutup melemah tipis pada...

Harga Minyak Melemah, Pasar Tunggu Kepastian Sanksi Baru AS ke Rusia

STOCKWATCH.ID (HOUSTON) – Harga minyak mentah dunia kembali ditutup...

Harga Emas Mandek, Dolar AS Masih Terlalu Kuat

STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia bergerak stabil pada akhir...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru