Rabu, Desember 3, 2025
33.1 C
Jakarta

Harga Minyak Melemah, Pasar Cemas soal Rencana Damai Rusia-Ukraina dan Risiko Oversupply

STOCKWATCH.ID (HOUSTON) – Harga minyak mentah dunia melemah pada penutupan perdagangan Selasa (2/12/2025) waktu setempat atau Rabu pagi (3/12/2025) WIB. Pasar menimbang tipisnya harapan rencana damai Rusia-Ukraina serta kekhawatiran kelebihan pasokan.

Mengutip CNBC International, minyak mentah Brent turun 1,14% atau 72 sen menjadi US$62,45 per barel, di London ICE Futures Exchange.

Adapun harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) terkikis 1,15% atau 68 sen menjadi US$58,64 per barel, di New York Mercantile Exchange. Kedua acuan tersebut sempat menguat lebih dari 1% pada Senin.

Pelaku pasar menyoroti perkembangan pembicaraan damai Rusia-Ukraina. Presiden Rusia Vladimir Putin bertemu utusan khusus Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Steve Witkoff, dan menantu Trump, Jared Kushner, di Kremlin pada Selasa. Menjelang pertemuan, Putin memperingatkan negara Eropa. Ia menegaskan kesiapan Moskow jika terjadi perang dan mengancam memutus akses laut Ukraina sebagai respons atas serangan drone terhadap kapal tanker armada bayangan Rusia di Laut Hitam.

Putin dijadwalkan memulai kunjungan dua hari ke India pada Kamis. Ia akan menawarkan penjualan minyak, sistem rudal dan jet tempur demi memulihkan hubungan energi dan pertahanan yang sempat tertekan oleh tekanan AS.

Analis senior Price Futures Group, Phil Flynn, menyoroti dampak situasi ini terhadap pasar.

“Retorika yang campur aduk menyebabkan sedikit guncangan pada minyak, awalnya menunjukkan keyakinan Rusia akan terus menjadi pemasok minyak ke India. Namun, komentar Putin memberi sinyal kesepakatan damai mungkin tidak sedekat yang diharapkan pasar,” kata Phil Flynn.

Sisi pasokan juga memberikan sentimen beragam. Konsorsium Pipa Kaspia telah melanjutkan pengiriman minyak dari terminal Laut Hitam. Sebelumnya, operasi sempat terganggu akibat serangan besar pesawat nirawak Ukraina pada Sabtu. Namun, serangan lain terhadap tanker minyak berbendera Rusia kembali dilaporkan terjadi di lepas pantai Turki pada Selasa.

Analis Rystad, Janiv Shah, memberikan pandangannya mengenai keseimbangan pasar saat ini.

“Kejadian terbaru dalam gambaran global yang kelebihan pasokan menekan harga, namun diimbangi oleh serangan terhadap infrastruktur Rusia yang meningkat sepanjang akhir pekan, serta ketegangan yang memanas antara AS-Venezuela,” ujar Janiv Shah.

Ketegangan geopolitik lainnya datang dari Venezuela. Trump menyatakan wilayah udara di sekitar Venezuela harus dianggap tertutup. Pernyataan ini memicu ketidakpastian baru di pasar minyak karena negara Amerika Selatan itu adalah produsen utama.

Sementara itu, kelompok OPEC+ sepakat mempertahankan tingkat produksi minyak untuk kuartal pertama 2026. Keputusan ini diambil dalam pertemuan hari Minggu. Mereka memperlambat upaya merebut kembali pangsa pasar di tengah kekhawatiran akan banjir pasokan minyak global.

- Advertisement -

Artikel Terkait

Harga Emas Dunia Tergelincir Setelah Sentuh Level Tertinggi Enam Pekan

STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia kembali melemah pada...

Sinyal Pemangkasan Bunga Menguat, Harga Emas Dunia Melesat ke Level Tertinggi 6 Minggu

STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia kembali menunjukkan kilaunya...

Konflik Ukraina Memanas dan Manuver OPEC, Harga Minyak Dunia Melonjak Lebih dari 1%

STOCKWATCH.ID (HOUSTON) – Harga minyak mentah dunia mengawali pekan...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru