Selasa, Agustus 12, 2025
28.4 C
Jakarta

Harga Minyak Stabil, Pasar Menunggu Hasil Pembicaraan AS-Rusia

STOCKWATCH.ID (HOUSTON) – Harga minyak mentah dunia bergerak stabil pada akhir perdagangan Senin (11/8/2025) waktu setempat atau Selasa pagi (12/8/2025) WIB. Pelaku pasar kini menanti hasil pertemuan antara Amerika Serikat dan Rusia yang akan digelar akhir pekan ini membahas perang di Ukraina.

Mengutip CNBC International, kontrak berjangka Brent ditutup naik 10 sen menjadi US$66,69 per barel, di London ICE Futures Exchange.

Adapun harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) menguat 12 sen ke posisi US$64 per barel, di New York Mercantile Exchange.

Presiden AS, Donald Trump, pada Jumat lalu menyampaikan akan bertemu Presiden Rusia, Vladimir Putin, pada 15 Agustus di Alaska untuk membahas negosiasi mengakhiri perang di Ukraina.

Pertemuan ini dilakukan di tengah meningkatnya tekanan AS terhadap Rusia. Ada kemungkinan sanksi terhadap Moskow akan diperketat jika kesepakatan damai tidak tercapai.

Trump memberi tenggat hingga Jumat lalu agar Rusia menyepakati perdamaian. Jika tidak, pembeli minyak Rusia akan menghadapi sanksi sekunder. Washington juga mendesak India mengurangi pembelian minyak dari Rusia.

Harga minyak sebelumnya turun karena pasar mengurangi perkiraan gangguan pasokan. Hal ini dipicu keputusan AS yang hanya mengenakan tarif tambahan pada India, bukan kepada semua pembeli minyak Rusia.

Analis UBS, Giovanni Staunovo, menjelaskan, “Harga turun dalam beberapa hari terakhir karena pasar menilai gangguan pasokan tidak sebesar perkiraan sebelumnya.”

UBS memangkas proyeksi harga Brent di akhir tahun menjadi US$62 per barel dari sebelumnya US$68. Penurunan ini dipicu oleh peningkatan pasokan dari Amerika Selatan dan produksi yang tetap kuat dari negara-negara yang terkena sanksi.

UBS juga mencatat permintaan India tidak sesuai perkiraan. Bank tersebut memperkirakan OPEC+ akan menahan kenaikan produksi kecuali terjadi gangguan pasokan yang jauh lebih besar dari ekspektasi.

Sementara itu, Exxon Mobil bersama konsorsium yang dipimpinnya mulai memproduksi minyak empat bulan lebih cepat dari jadwal di fasilitas FPSO keempat di Guyana. Perusahaan konsultan Energy Aspects memperkirakan kilang India telah membeli WTI sebanyak 5 juta barel untuk pengiriman Agustus.

Artikel Terkait

Trump Pastikan Emas Bebas Tarif, Harga Langsung Turun

STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia ditutup melemah pada akhir...

BEI Luncurkan ETF Emas November 2025, OJK Beberkan Aturannya!

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Pasar modal Tanah Air bakal kedatangan...

Harga Emas Dunia Turun dari Rekor Usai AS Keluarkan Klarifikasi Soal Tarif

STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia ditutup melemah dari rekor...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru