STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Manajemen PT Aesler Grup Internasional Tbk (RONY) mengungkapkan, pihaknya telah menerima pemberitahuan tertulis dari Honour Accord Limited, sebuah perusahaan asal Hongkong terkait rencana pengambilalihan 1 miliar lembar (80%) saham RONY pada 19 Desember 2024.
Teny Siti Febryani, Direktur Utama RONY dalam keterangan, Kamis (19/12/2024) mengemukakan, Honour Accord Limited berencana untuk mengakuisisi sebanyak 80% saham yang diterbitkan dan disetor penuh dari PT Nakula Investama Indonesia dan PT Karimun Jawa Pratama, pemegang saham pengendali RONY.
“Saat ini, sedang dilakukan negosiasi antara Honour Accord Limited dan RONY terkait rencana akuisisi saham tersebut,” tulis Teny dalam keterangan tertulisnya.
Teny menambahkan, apabila rencana pengambilalihan sebagaimana dinegosiasikan antara RONY dan Honour Accord Limited diselesaikan, maka Honour Accord Limited akan secara efektif menjadi pengendali Perseroan.
Menurut Teny, informasi dan fakta material ini tidak akan berdampak signifikan terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan atau kelangsungan usaha Perseroan. Selain itu, RONY juga tidak memperkirakan informasi dan fakta material tersebut akan mengurangi hak-hak pemegang saham Perseroan.
Seperti dikutip dari laporan keuangan per September 2024, Aesler Grup Internasional Tbk RONY membukukan pendapatan Rp2,01 miliar pada kuartal III 2024, anjlok 34,75% dari Rp3,07 miliar pada periode sama 2023. Meski pendapatan anjlok, laba RONY meningkat 50,66% menjadi Rp201,39 juta pada kuartal III 2024, jika dibandingkan Rp133,64 juta pada kuartal III 2023.
Per 30 September 2024, total aset RONY sebesar Rp8,89 milia, naik 1,6% dari Rp8,75 miliar per Desember 2023. Adapun jumlah liabilitas dan ekuitas RONY per September 2024, masing-masing Rp3,96 miliar dan Rp4,93 miliar.
Sekedar informasi, BEI menghentikan sementara (suspensi) perdagangan saham PT Aesler Grup Internasional Tbk (RONY) di seluruh pasar sejak perdagangan sesi I hari ini, Kamis (19/12/2024). Penghentian sementara perdagangan saham RONY karena terjadi peningkatan harga kumulatif yang signifikan. Perdagangans aham RONY dihentikan sementara hingga pengumuman Bursa lebih lanjut. (konrad)
