Kamis, Agustus 7, 2025
27.7 C
Jakarta

Ifishdeco Bukukan Penjualan Rp170,02 Miliar di Triwulan I 2024

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Ifishdeco Tbk (IFSH), emiten bidang pertambangan bijih nikel membukukan penjualan neto secara konsolidasi sebesar Rp170,02 miliar sepanjang triwulan I 2024.

Penjualan bersih ini antara lain berasal dari penjualan nikel ke pihak berelasi sebesar Rp61,39 miliar dan penjualan ke pihak ketiga sebesar Rp108,63 miliar di triwulan I 2024. Adapun penjualan ke pihak ketiga sepanjang triwulan I 2023 tercatat Rp312,83 miliar.

Pada kuartal pertama tahun ini, IFSH berhasil menurunkan beban pokok penjualan sebesar 44,46% menjadi Rp99,94 miliar, dari Rp179,95 miliar di tahun 2023. Seiring penurunan beban pokok tersebut, IFSH mampu mencatat laba kotor Rp70,08 miliar per Maret 2024.

Di tengah pencapaian sepanjang triwulan I 2024, IFSH optimistis permintaan nikel dunia terus meningkat hingga akhir tahun ini, bahkan melihat Harga Patokan Mineral (HPM) pada bulan April mengalami peningkatan dibandingkan Maret 2024, dari US$16.021,67/dmt menjadi US$17.424,52 per dry metric ton (dmt). Hal tersebut seiring dengan tingginya permintaan terhadap kendaraan listrik di dunia saat ini sekaligus menjadi opportunity bagi keberlangsungan usaha dalam jangka panjang.

Prospek usaha IFSH pada 2024 sangat menjanjikan. Ini terkait kebutuhan nikel dalam aplikasi perkembangan teknologi kendaraan listrik dalam beberapa tahun kedepan. Karena itu, IFSH akan terus melakukan ekspansi. Rencana ekspansi ini selain ditunjang oleh prospek industri nikel di tanah air yang masih cerah, aksi ini juga seiring dengan permintaan produk nikel yang tetap tinggi.

Saat ini IFSH sudah memiliki 3 IUP, 2 IUP nikel dan 1 IUP silika. Produksi IUP nikel pada tahun 2023 adalah sebesar 2,29 juta metric ton. Hal ini menjadikan IFSH sebagai kontributor wajib pajak terbesar sektor penambangan dan penggalian terbesar di Sulawesi Tenggara.

Agus Prasetyono, Direktur IFSH, melalui public expose 2024 lalu menjelaskan sesuai dengan RKAB 2024, produksi bijih nikel Ifishdeco ditargetkan sebanyak 2.202.975 ton pada tahun 2024. Target produksi bijih nikel Ifishdeco ini meningkat menjadi 2.247.035 ton pada 2025, dan ditargetkan tumbuh maksimal menjadi 2.291.975 ton pada tahun 2026 atau rerata tiap tahun sebanyak 2,2 juta per tahun dan 6,6 juta selama tiga tahun.

Adapun lahan konsesi Ifishdeco terletak di Tinanggea, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara. “Total luas lahan yang dimiliki Ifishdeco adalah 2.580 Hektar dan IUP Operasi/Produksi adalah 800 hektar,” ujarnya.

Artikel Terkait

Ini Cara Aktivasi Rekening Dormant BNI

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk...

Dolar AS Menguat, Pasar Tunggu Pengganti Gubernur The Fed Pilihan Trump

STOCKWATCH.ID (WASHINGTON) – Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS)...

74% Emiten Cuan di Semester I 2025, Laba Naik 21%! Sektor Energi Malah Tekor!

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Kinerja emiten di pasar modal Indonesia...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru