STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) berpotensi bergerak sideways cenderung menguat pada perdagangan Jumat (23/2/2024). Demikian dikemukakan oleh Fanny Suherman, Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas, dalam laporan riset yang dipublikasikan hari ini.
“Hari ini IHSG berpotensi bergerak sideways cenderung menguat. Level resistance 7.380-7.425 dan support 7.300-7.325,” ujar Fanny.
Pada penutupan perdagangan Kamis (22/2/2024), IHSG berakhir di zona merah dengan pelemahan 9,384 poin atau turun 0,13% menjadi 7.339,636. Ini seiring turunnya harga saham 218 dari 771 emiten yang sahamnya ditransaksikan, Kamis (22/2/2024). IHSG kemarin sempat naik ke level tertinggi harian di 7.365,761 di terendah di 7.321,523. Investor asing mencatat net sell sebesar Rp413 miliar. Adapun saham-saham yang paling banyak dijual asing antara lain adalah BMRI, BBRI, BBCA, ASII, dan BBNI.
Untuk perdagangan hari ini, kata Fanny, BNI Sekuritas merekomendasikan enam saham berikut:
1.BMRI: Buy on Weakness
Beli di Rp 7100, cutloss jika break di bawah Rp 6950.
Jika tidak break di bawah Rp 6950, potensi naik ke Rp 7250-7375 short term.
2.SMGR: Spec Buy
Beli di Rp 6150, cutloss jika break di bawah Rp 6025.
Jika tidak break di bawah Rp 6150, potensi naik ke Rp 6250-6325 short term.
3.GJTL: Spec Buy
Beli di Rp 1160, cutloss jika break di bawah Rp 1130.
Jika tidak break di bawah Rp 1130, potensi naik ke Rp 1220-1230 short term.
4.TLKM: Spec Buy
Beli di Rp 4070, cutloss jika break di bawah Rp 4040.
Jika tidak break di bawah Rp 4070, potensi naik ke Rp 4120-4170 short term.
5.ADMR: Buy on Weakness
Beli di Rp 1420, cutloss jika break di bawah Rp 1380.
Jika tidak break di bawah Rp 1380, potensi naik ke Rp 1500-1550 short term.
6.BREN: Buy on Weakness
Beli di Rp 5400-5500, cutloss jika break di bawah Rp 5150.
Jika tidak break di bawah Rp 5150, potensi naik ke Rp 5650-5700 short term.
Dikirim dari iPhone saya