Rabu, Oktober 8, 2025
29.9 C
Jakarta

IHSG Masih Cuan, Tapi Dana Asing Kabur Rp57,9 Triliun! Ini Penjelasan Mirae Asset

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Meskipun Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih mencatat kinerja positif, pasar saham Indonesia ternyata sedang dihantam tren keluarnya dana asing dalam jumlah besar.

Head of Research & Chief Economist Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Rully Arya Wisnubroto, menjelaskan saat ini sedang terjadi tren capital outflow yang cukup besar dari pasar saham Tanah Air. Padahal secara angka, IHSG masih menunjukkan penguatan.

Per 11 Juli 2025, IHSG tercatat naik ke level 7.091 dari posisi akhir tahun 2024 di 7.079. Namun, sepanjang tahun ini, investor asing telah mencatatkan foreign outflow senilai Rp57,9 triliun. Sementara khusus bulan Juli, dana asing yang keluar tercatat sebesar Rp4,3 triliun.

Rully menyebut kondisi ini menunjukkan kekuatan pasar saham dalam negeri didukung oleh investor domestik. “Aktivitas perdagangan saham yang menguat itu didukung oleh investor domestik,” ujarnya dalam Media Day: July 2025 by Mirae Asset, Selasa (15/7/2025).

Di sisi lain, pasar obligasi justru kebanjiran dana asing. Sepanjang Juli, tercatat net buy asing senilai Rp17,2 triliun, atau secara total mencapai Rp70 triliun secara year to date (YTD).

Arus masuk ke pasar obligasi ini tak lepas dari pemangkasan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) pada semester I/2025 serta ekspektasi penurunan suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat (The Fed Fund Rate/FFR) pada semester II/2025.

Rully memperkirakan suku bunga BI Rate akan tetap di level 5,5% hingga akhir tahun. Ia menyebut perbankan masih akan melakukan penyesuaian sebelum menurunkan suku bunga kredit.

“Likuiditas perbankan juga diprediksi akan lebih longgar di semester II/2025 yang dapat mendorong kenaikan harga obligasi dan penurunan yield-nya,” jelas Rully. Di pasar, pergerakan harga dan yield obligasi memang berlawanan arah.

Ia juga menyoroti tekanan politik di Amerika Serikat yang ikut memengaruhi arah kebijakan The Fed. “Di tengah tekanan Trump agar The Fed menurunkan FFR secara agresif, kami memprediksi Bank Sentral AS masih akan berusaha berhati-hati dan melihat perkembangan data ekonomi untuk menentukan seberapa besar dan seberapa cepat penurunan suku bunga ke depan,” tutupnya.

Reksa Dana Pendapatan Tetap

Mirae Asset Sekuritas Indonesia menyarankan investor untuk mempertimbangkan investasi di reksa dana pendapatan tetap. Produk ini dinilai cocok di tengah kondisi ekonomi dan pasar yang masih tidak menentu.

Arief Maulana, Head of Wealth Management Mirae Asset, mengatakan reksa dana pendapatan tetap dengan fitur pendapatan pasif bulanan bisa jadi solusi di tengah tingginya volatilitas pasar saat ini.

“Reksa dana pendapatan tetap pendapatan pasif rutin bulanan (monthly passive income bond fund) menjadi alternatif yang strategis, apalagi di tengah volatilitas dan ketidakpastian yang tinggi seperti sekarang,” ujar Arief dalam Media Day hari ini.

Arief menjelaskan, kehadiran produk SMIF yang kini tersedia di platform NAVI bisa membuka akses lebih luas bagi investor ritel. Produk ini dirancang untuk memberikan pendapatan rutin, risikonya lebih rendah, dan dikelola oleh manajer investasi terpercaya.

NAVI merupakan platform digital reksa dana milik Mirae Asset. NAVI memudahkan investor mengakses berbagai produk reksa dana dari manajer investasi ternama di Indonesia, termasuk SMIF dari Sucorinvest Asset Management.

Dalam acara yang sama, Lolita Liliana, Head of Investment Specialist & Product Development Sucorinvest Asset Management, menyampaikan SMIF dirancang untuk memberikan pendapatan bulanan. Mayoritas dana ditempatkan pada obligasi korporasi jangka pendek hingga menengah.

“Produk ini ideal bagi investor moderat dengan fitur pendapatan bulanan,” jelas Lolita.

Artikel Terkait

Tambah Porsi Free Float, Pengendali Lepas 6,7 Juta Saham PANI, Kantongi Dana Rp100,5 Miliar

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Multi Artha Pratama (MAP), pemegang saham...

IHSG Berakhir di 8.166,029, Turun Tipis 0,04%

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Dibuka menguat di 8.201,141, Indeks Harga...

Sejahteraraya (SRAJ) Lunasi Pokok Obligasi I Tahun 2022 Seri A, Segini Nilainya

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Manajemen PT Sejahteraya Anugrahjaya Tbk (SRAJ)...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru