STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) diprediksi masih punya peluang untuk naik pada perdagangan Kamis (17/7/2025). Prediksi ini disampaikan oleh tim riset Phintraco Sekuritas berdasarkan analisis teknikal yang dirilis hari ini.
“IHSG diperkirakan masih berpotensi menguji level resistance di 7.200-7.250,” kata tim riset Phintraco Sekuritas.
Pada penutupan perdagangan Rabu (16/7/2025), IHSG menguat 51,543 poin atau 0,72% ke posisi 7.192,018. Sehari sebelumnya, IHSG ditutup di level 7.140,474. Sepanjang perdagangan hari kemarin, IHSG sempat menyentuh level tertinggi harian di 7.216,814.
Menurut Phintraco Sekuritas, sentimen positif datang dari kesepakatan dagang antara Indonesia dan Amerika Serikat. Dalam kesepakatan tersebut, tarif timbal balik diturunkan dari 32% menjadi 19%.
Bank Indonesia juga memberikan kabar baik. Rapat Dewan Gubernur memutuskan untuk menurunkan BI Rate ke level 5,25%.
“Dua sentimen ini mendorong penguatan IHSG pada perdagangan kemarin,” tulis Phintraco Sekuritas dalam risetnya.
Secara teknikal, indikator MACD masih menunjukkan sinyal positif. Selama IHSG bertahan di atas level 7.150, indeks ini masih berpeluang menguji resistance di level 7.200 hingga 7.250.
Namun, investor diminta tetap waspada. Jika IHSG gagal menembus 7.200, ada potensi aksi ambil untung. Apalagi indikator Stochastic RSI sudah masuk area jenuh beli.
Dari sisi global, investor menunggu data pengangguran Inggris untuk Juni 2025 yang diprediksi tetap di angka 4,6%. Kawasan Euro akan merilis data inflasi yang diperkirakan naik jadi 2% dari sebelumnya 1,9%. Amerika Serikat juga akan mengumumkan data penjualan ritel Juni 2025. Data ini diperkirakan naik tipis 0,1% dibanding bulan sebelumnya yang turun 0,9%.
Phintraco Sekuritas merekomendasikan lima saham pilihan hari ini, yaitu JPFA, BIRD, SMGR, SMBR, dan TOBA.

Berikut ini adalah ulasan rekomendasi saham dari tim riset Phintraco Sekuritas:
1.TOBA -Trading Buy :
MA20 berhasil menembus level 800. Ini menjadi sinyal awal terjadinya rebound. Peluang kenaikan lanjutan pun terbuka. Kondisi ini diperkuat indikator Stochastic RSI yang sudah masuk area jenuh jual.
Entry : >=800
Stop-loss : <770
Target 4: 1000
Target 3: 950
Target 2: 900
Target 1: 850-860
2.NCKL – Trading Buy :
Level pivot di 665 menjadi sinyal awal terjadinya rebound. Pergerakan ini mengindikasikan peluang kenaikan lanjutan. Volume perdagangan yang tinggi turut memperkuat potensi penguatan berikutnya.
Entry : >=665
Stop-loss : <645
Target 2: 740
Target 1: 700
3.SMGR – Trading Buy :
Harga saham masih bertahan di atas MA20 di level 2.700. Kondisi ini membuka peluang terjadinya pembalikan arah menuju area resistance di 2.920. Selama tidak turun di bawah 2.700, potensi kenaikan masih terbuka.
Entry : 2720-2780
Stop-loss : <2680
Target : 2920-3000
4.KRYA – At support
Koreksi saham tertahan di atas area support setelah membentuk pola spinning bottom. Pola ini menjadi sinyal awal potensi rebound. Jika harga berhasil menembus level pivot di 280, maka peluang rebound akan semakin kuat. Indikator Stochastic RSI yang sudah masuk area oversold juga mendukung potensi kenaikan ini.
Entry : 266-272
Target : 294-300
Stoploss : <258
