STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) diprediksi akan kembali mengalami koreksi pada perdagangan Selasa (1/10/2024). Tekanan ini diperkirakan akan membuat IHSG bergerak di rentang support 7.460 dan resistance 7.633.
Menurut analis teknikal MNC Sekuritas, T. Herditya Wicaksana, yang akrab disapa Didit, pergerakan IHSG hari ini dipengaruhi oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah rilis data inflasi Indonesia. Selain itu, fluktuasi nilai tukar Rupiah dan harga komoditas dunia juga turut berperan. “Disisi lain, capital outflow masih akan membayangi pergerakan IHSG,” jelas Didit, kepada stockwatch.id, di Jakarta, (Senin/10/2024).
Pada penutupan perdagangan Senin (30/9/2024), IHSG ditutup anjlok hingga 168,987 poin atau turun 2,20% ke posisi 7.527,929. Sebanyak 383 dari 801 emiten yang diperdagangkan mengalami penurunan harga saham. IHSG bahkan sempat menyentuh level terendahnya di 7.527,929 pada hari tersebut.
Didit menyarankan beberapa saham yang layak untuk diperhatikan di tengah kondisi ini. Menurutnya, investor dapat memanfaatkan momentum koreksi dengan strategi ‘Buy on Weakness’. “Untuk emiten dapat dicermati AUTO, MDKA, dan PTBA,” imbuhnya.
Berikut ulasan lengkap saham-saham tersebut:
- Astra Otoparts (AUTO) – Buy on Weakness
Saham AUTO pada perdagangan Senin (30/9/2024) mengalami kenaikan sebesar Rp30 atau 1,35%, berakhir di level Rp2.260 per unit. Volume perdagangan mencapai 12 juta unit dengan nilai transaksi sebesar Rp26,81 miliar. Adapun frekeunsi perdagangan saham AUTO tercatat sebanyak 3.278 kali. Didit merekomendasikan Buy on Weakness saham AUTO pada kisaran harga Rp2.400-2.520. - Merdeka Copper Gold (MDKA) – Buy on Weakness
Saham MDKA juga mencatat penguatan sebesar Rp20 atau 0,74%, ditutup di harga Rp2.720 per unit pada perdagangan Senin (30/9/2024). Volume perdagangan saham MDKA tercatat sebanyak 56,09 juta unit dengan nilai transaksi mencapai Rp151,48 miliar. Adapun frekeunsi perdagangan saham MDKA tercatat sebanyak 8.360 kali. Didit merekomendasikan Buy on Weakness saham MDKA pada kisaran harga Rp2.790-2.880. -
Bukit Asam (PTBA) – Buy on Weakness
Sementara itu, saham PTBA melemah sebesar Rp60 atau 1,91% ke posisi Rp3.080 per unit pada hari yang sama. Volume perdagangan saham PTBA mencapai 37,41 juta unit dengan nilai transaksi sebesar Rp116,10 miliar. Adapun frekeunsi perdagangan saham PTBA tercatat sebanyak 11.254 kali. Didit merekomendasikan untuk melakukan ‘Buy on Weakness’ pada saham PTBA di rentang harga Rp3.230-3.300.