STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Direktur Utama Mandiri Sekuritas, Oki Ramadhana, mengatakan bahwa penyelenggaraan Mandiri Investment Forum 2025 (MIF 2025) bertepatan dengan awal masa pemerintahan baru Presiden Prabowo. Pemerintah baru ini meluncurkan program-program nasional strategis seperti Makan Bergizi Gratis (MBG) dan pengadaan 3 juta rumah murah, yang baru berjalan.
Oki menambahkan, MIF 2025 menarik antusiasme investor dari dalam dan luar negeri. “Melihat antusiasme para investor baik domestik maupun asing, kami yakin forum investasi terbesar di Indonesia ini akan mendukung pandangan positif mereka terhadap potensi pertumbuhan Indonesia, dan mendorong investasi langsung di berbagai sektor industri di Indonesia,” ujarnya, di Jakarta, Selasa (11/2/2025).
Dalam kesempatan ini, Mandiri Sekuritas juga menyelenggarakan Site Visit. Para investor berkesempatan mengunjungi perusahaan serta lokasi pusat dapur umum MBG dan perumahan murah. Selain itu, ada juga Corporate Day yang mempertemukan perusahaan Terbuka (Tbk) dengan calon investor dalam format one-on-one atau small group meetings.
Kegiatan tersebut berhasil menarik 400 investor. Sebanyak 40% di antaranya merupakan investor asing. Mereka datang dari berbagai negara, seperti Hong Kong, Singapura, Malaysia, Thailand, Amerika Serikat (AS), Inggris Raya, Jerman, Norwegia, Uni Emirat Arab, dan Australia. Total dana kelolaan para investor yang hadir pada MIF 2025 mencapai US$ 18,65 triliun, jauh lebih tinggi dibandingkan dana kelolaan investor pada MIF tahun lalu yang hanya US$ 14 triliun.
Optimisme Terhadap Stabilitas Ekonomi Indonesia
Dalam sesi diskusi, Chief Economist Bank Mandiri, Andry Asmoro, menilai bahwa Indonesia berada dalam posisi yang kuat meskipun terjadi perlambatan ekonomi global. “Momentum pertumbuhan ekonomi Indonesia masih solid, didukung oleh kebijakan fiskal yang ekspansif, stabilitas inflasi, serta kinerja ekspor yang tetap positif di beberapa sektor unggulan,” kata Andry.
Menurut Andry, pemangkasan suku bunga oleh bank sentral di berbagai negara bisa menjadi katalis untuk meningkatkan aliran modal ke Indonesia. Namun, ia juga menegaskan bahwa tantangan dari volatilitas pasar global tetap perlu diwaspadai.
Meski menghadapi tantangan global, ekonomi Indonesia tetap menunjukkan ketahanan yang luar biasa. Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2024 tercatat sebesar 5,03%, yang tetap kompetitif dibandingkan dengan negara-negara berkembang lainnya.
Tren investasi juga terus meningkat. Penanaman Modal Tetap Bruto (PMTB) mengalami pertumbuhan sebesar 4,61%, angka tertinggi dalam enam tahun terakhir. Ini mencerminkan optimisme investor terhadap fundamental ekonomi Indonesia. “Dengan berbagai indikator positif ini, Indonesia siap memasuki fase pertumbuhan yang lebih kuat dan berkelanjutan di tahun-tahun mendatang,” terang Andry.