STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Waskita Karya (Persero) Tbk kembali mendapatkan kepercayaan penting menjelang pergantian tahun. Perusahaan pelat merah ini sukses mengantongi kontrak baru senilai Rp 290,84 miliar. Proyek tersebut berlokasi di Pulau Dewata, Bali.
Emiten berkode saham WSKT ini akan mengerjakan proyek konektivitas vital. Proyek tersebut adalah pembangunan Jalan Perbaikan Geometrik Batas Kota Singaraja-Mengwitani. Ini mencakup pengerjaan Shortcut 9 dan 10 Paket I.
Waskita tidak hanya bertugas membangun jalan raya. Perseroan juga akan mengerjakan jalan sepanjang 931,5 meter. Selain itu, perseroan juga akan membangun jembatan sepanjang 593,5 meter. Targetnya, seluruh pembangunan ini rampung pada akhir 2027.
Direktur Operasi II Waskita Karya, Dhetik Ariyanto menjelaskan fungsi strategis jalan ini. Jalan pintas tersebut akan menghubungkan Bali Selatan dengan Bali Utara. Bali Selatan dikenal sebagai pusat pariwisata utama. Sebelumnya, akses kedua kawasan ini sering terhambat oleh kondisi jalan yang berkelok-kelok.
“Perbaikan geometrik Jalan Batas Kota Singaraja-Mengwitani berfungsi meningkatkan keselamatan berkendara. Hal itu karena, jalan yang kami perbaiki dirancang untuk mengurangi jumlah tikungan tajam serta tingkat kecuraman,” ujar Dhetik dalam keterangan resmi, Selasa (16/12/2025).
Keberadaan jalan baru ini akan meningkatkan efisiensi perjalanan. Jarak tempuh di beberapa titik akan berkurang dari 13,46 kilometer (km) menjadi sekitar 12,76 km.
Waktu tempuh pun menjadi jauh lebih singkat. Perjalanan antara Denpasar dan Singaraja kini hanya membutuhkan waktu sekitar dua jam. Sebelumnya, perjalanan rute ini bisa memakan waktu hingga tiga jam.
Dhetik optimistis proyek ini membawa dampak positif bagi ekonomi daerah. Sektor pariwisata di wilayah Bali Utara diharapkan bisa tumbuh lebih pesat.
“Dengan akses yang lebih mudah dan cepat, diharapkan jumlah wisatawan ke Bali Utara dapat meningkat. Pada akhirnya akan membantu pemerataan pembangunan pariwisata yang selama ini terfokus di Selatan,” tutur Dhetik.
Akses jalan yang mulus juga menguntungkan sektor logistik. Pengangkutan hasil bumi, produk lokal, serta barang lainnya ke pasar menjadi lebih mudah. Pelaku usaha logistik bahkan bisa menghemat biaya bahan bakar dan perawatan kendaraan.
“Pembangunan dan perbaikan jalan ini merupakan salah satu wujud kontribusi Perseroan dalam membangun negeri dan membantu pemerintah menyejahterakan masyarakat. Kami percaya, kesenjangan ekonomi antarwilayah bisa berkurang melalui banyaknya pembangunan proyek konektivitas yang dibangun di berbagai daerah,” jelasnya.
Waskita Karya menegaskan komitmennya sebagai BUMN Konstruksi yang telah berpengalaman selama 65 tahun. Dhetik memastikan perusahaan akan terus membangun proyek infrastruktur yang berdampak positif bagi masyarakat.
Rekam jejak Waskita dalam proyek konektivitas sudah terbukti di berbagai daerah. Sebelumnya, perseroan telah sukses membangun Jalan Feeder Ibu Kota Nusantara (IKN). Waskita juga merampungkan Jalan Baru Kretek-Girijati di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) serta Jalan Kwatisore-Kampung Muri di Papua Tengah.
