STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Fore Kopi Indonesia Tbk (FORE) memutuskan tidak membagikan dividen tunai untuk tahun buku 2024. Keputusan ini diambil meski perusahaan mencetak lonjakan laba bersih hingga ribuan persen.
Langkah Perseroan absen menebar dividen ini telah mendapat restu dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar di Jakarta pada Jumat, (26/6/2025). Seluruh laba ditahan untuk memperkuat struktur permodalan perusahaan.
Sepanjang 2024, laba bersih Fore Coffee melonjak lebih dari 4.900% menjadi Rp58,2 miliar. Pendapatan naik 115% mencapai Rp1,04 triliun.
Direktur Fore Coffee, Mohammad Fahmi Rachmatullah, menjelaskan alasan utama tidak dibagikannya dividen adalah fokus perusahaan untuk membangun ekuitas. “Fokus kami sementara ini untuk pembagian dividen kita masih membangun ekuitas dulu hingga mencapai target yang kita inginkan,” ujar Fahmi dalam paparan publik usai RUPST.
Ia menambahkan, pemegang saham sempat menanyakan rencana penggunaan laba ditahan. Namun saat ini, manajemen sedang memperkuat ekuitas agar return earnings bisa lebih baik. “Karena ada peraturan yang mengharuskan kita memenuhi certain period of angkanya gitu,” tambahnya.
Fahmi menyebut, pembagian dividen ke depan akan ditentukan dalam RUPS selanjutnya. Perusahaan menargetkan pembagian dividen bisa mencapai 40% dari laba bersih, namun angka tersebut masih bisa berubah. “Cuman kita bertarget kalau nanti dari situ dividen mungkin bisa 40% dari laba bersih atau bisa lebih ataupun bisa kurang,” ujarnya.
Investor Relation Fore, Robertus Hardy, juga menegaskan pentingnya penguatan struktur ekuitas sebelum dividen bisa dibagikan. “Menurut peraturan undang-undang perseroan terbatas juga kan sebelum bisa membagikan dividend memang harus memperkuat struktur ekuitasnya dulu,” jelasnya.
Seluruh laba tahun 2024 akan ditahan untuk memperkuat return earnings. Jika ekuitas sudah cukup kuat, perusahaan baru akan mempertimbangkan aksi korporasi berikutnya, termasuk dividen. “Jadi untuk sementara ini memang harus, berdasarkan peraturan memang harus diperkuat dulu struktur permodalannya,” tambah Robertus.
Ia menyebut dana hasil IPO sebelumnya telah memperkuat modal Fore Coffee sehingga ekspansi ke depan bisa berjalan lebih lancar.
Direktur Utama Fore Coffee, Vico Lomar, juga menyampaikan hal serupa. Ia menegaskan laba ditahan akan digunakan untuk memperkuat modal. “Sebenarnya laban ditahan untuk lebih simplified-nya saya sebutkan adalah untuk memperkuat struktur permodalan daripada Fore,” ujarnya.
Vico berharap dengan permodalan yang semakin kuat, Fore Coffee bisa segera membagikan dividen kepada para pemegang saham. . “Soon juga dengan kita memperkuat permodalannya juga bisa pada akhirnya juga bisa nanti kedepanan bisa lebih cepat untuk membagi dividen,” tutupnya.
Berkat kinerja positif pada laporan laba rugi, ekuitas FORE per 31 Desember 2024 melonjak 227% menjadi Rp253,12 miliar. Liabilitas Fore Coffee juga naik 48% secara tahunan menjadi Rp387,64 miliar. Dengan kenaikan ini, total aset perusahaan di akhir 2024 tercatat sebesar Rp640,76 miliar, atau tumbuh 89% dibanding tahun sebelumnya.