STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) melaba Rp846,36 miliar (Rp17,67 per saham) pada Januari-Juni 2024, turun 22,97% jika dibandingkan Rp1,09 triliun (Rp22,82 per saham) pada periode sama 2023.
Penurunan laba PWON, seperti tergambar dalam laporan keuangan Juni 2024 yang dipublikasikan Senin (29/7/2024) disebabkan antara lain oleh beban penjualan yang naik 39,34% jadi Rp142,32 miliar, dan beban umum dan administrasi yang meningkat 4,9% jadi Rp256,05 miliar pada Januari-Juni 2024.
Selai itu, penurunan laba PWON juga dipicu oleh kenaikan beban keuangan sebesar 8,74% jadi Rp191,03 miliar, serta beban pajak final mencapai Rp203,28 miliar pada Januari-Juni 2024. Perseroan juga menderita rugi kurs mata uang asing sebesar Rp297,77 miliar pada semester I 2024. Di periode yang sama 2023, emiten properti ini membukukan keuntungan kurs sebesar Rp211,18 miliar.
Akumulasi antara beban usaha, beban keuangan dan rugi kurs di atas menyebabkan laba sebelum pajak emiten properti beraset Rp34,24 triliun per Juni 2024 itu turun 15,48% menjadi Rp1,05 triliun pada Januari-Juni 2024 dibanding Rp1,24 triliun pada Januari-Juni 2023.
Kendati laba turun, pendapatan bersih PWON meningkat 12,58% jadi Rp3,16 triliun pada Januari-Juni 2024 dari Rp2,89 triliun pada periode sama 2023. Pendapatan PWON dari kontrak dengan pelanggan menyumbang Rp2,26 triliun (68,28%) , sedangkan pendapatan sewa ruangan dan pendapatan apartemen service mengkontribusi sebesar Rp1,03 triliun (31,71%).(konrad)