STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Laba bersih PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) mengalami penurunan sepanjang tahun 2023. Emiten pelat merah ini membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai US$278,09 juta.
Realisasi ini turun sebesar 14,76% dari realisasi laba bersih di periode yang sama tahun 2022 yang mencapai US$326,24 juta. Alhasil, laba bersih per saham dasar PGAS turun menjadi US$0,0115 dari sebelumnya US$0,0135.
Melansir laporan keuangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (13/3/2024), penurunan laba bersih ini terjadi di tengah kenaikan pendapatan. PGAS membukukan pendapatan bersih senilai US$3,65 miliar, naik 2,24% dari pendapatan di periode yang sama tahun 2022 yakni US$3,57 miliar. Adapun pendapatan PGAS ini berasal dari pihak berelasi dan pihak ketiga masing-masing sebesar US$1,25 miliar dan US$2,40 miliar pada tahun 2023.
Akan tetapi kenaikan beban pokok plebih besar dari peningkatan pendapatan besih, yaitu sebesar 4,30% menjadi US$2,91 miliar, dari US$2,79 miliar. Akibatnya, laba kotor PGAS terkikis 6,02% menjadi US$733,58 juta pada 2023, dari US$780,54 juta pada 2022.
Sementara itu, beban umum dan administrasi PGAS mengalami kenaikan 1,54%, dari US$198,66 juta menjadi US$201,72 juta. Hal ini menyebabkan laba operasi PGAS tergerus sebesar 8,40%, dari US$592,17 juta pada 2022 menjadi US$542,42 juta pada 2023.