STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Uni-Charm Indonesia Tbk (UCID), membukukan laba sebesar Rp350,41 miliar (Rp84 per saham), turun 19,36% jika dibandingkan Rp434,57 miliar (Rp105 per saham) pada periode sama 2023.
Menurut laporan keuangan Desember 2024 yang diumumkan, Senin (17/2/2025), pendapatan emiten produsen produk perawatan bayi itu merosot sebesar 5,56% menjadi Rp9,67 triliun pada 2024, dibanding tahun sebelumnya Rp10,24 triliun.
Penurunan pendapatan disertai berkurangnya beban pokok pendapatan UCID sebesar 6,33%, dari Rp8,22 triliun tahun 2023, menjadi Rp7,7 triliun pada periode sama 2024. Akan tetapi, laba kotor Perseroan turun 2,4% menjadi Rp1,97 triliun pada 2024 dibanding Rp2,02 triliun pada tahun sebelumnya 2023.
Di sisi lain, beban penjualan UCID naik 1,65% ke Rp1,24 triliun pada 2024, dari periode sama sebelumnya Rp2,22 triliun. Adapun beban umum dan administrasi, serta beban pajak lainnya juga membengkak, masing-masing sebesar 13,6%Â ke Rp297,32 miliar dan 342,35% menjadi Rp16,42 miliar pada 2024.
Pada saat yang sama, UCID berhasil mencatatkan penghasilan keuangan sebesar Rp4,58 miliar dan keuntungan selisih kurs Rp7,83 miliar. Namun, laba sebelum pajak emiten dengan aset Rp8,65 triliun pada 2024 itu tergerus 19,6% jadi Rp461,63 miliar pada 2024 dibanding tahun sebelumnya Rp574,22 miliar.
Sekedar informasi, PT Uni-Charm Indonesia Tbk (UCID) Â adalah perusahaan yang didirikan pada Juni 1997 sebagai bisnis kolaborasi antara Unicharm Jepang dan PT Purinusa Ekapersada. Perusahaan tersebut memproduksi tiga lini bisnis, yaitu perawatan bayi, perawatan wanita, dan perawatan kesehatan.
Kegiatan usaha utama Perseroan adalah memproduksi produk-produk kebersihan kertas, seperti tisu, kapas, tisu basah, pembalut wanita, popok, dan popok dewasa. Beberapa merek populernya adalah MamyPoko, Charm, Silcot, Lifree, dan Protect. Saat ini perseroan mengelola empat pabrik, dua di Karawang, Jawa Barat, dan dua di Mojokerto, Jawa Timur. (konrad)