STOCKWATC.ID (JAKARTA) – PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK) adalah Perusahaan ke-6 (enam) yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2025.
CBDK melepas sebanyak 566.894.500 lembar saham biasa atas nama atau sekitar10% dari modal ditempatkan dan disetor setelah IPO saham. Harga perdana saham CBDK dipatok Rp 4.060 sehingga emiten bidang pengembangan real estate di kawasan Tangerang berhasil mengantongi dana Rp2,3 triliun.
Bertindak sebagai sebagai penjamin emisi efek adalah PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk (TRIM). Berdasarkan data E-IPO, terdapat oversubscribed sekitar 344,28 kali, dengan sekitar 168.874 investor yang berpartisipasi dalam penawaran saham ini.
Steven Kusumo selaku Presiden Direktur CBDK dalam keterangan tertulis, Senin (13/1/2025) mengatakan, CBDK memiliki visi untuk mengembangkan kawasan terintegrasi dan menjadi pusat bisnis strategis Indonesia yang dapat memenuhi kebutuhan pasar lokal dan internasional, serta misi untuk memberikan komitmen kualitas terbaik, menerapkan prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance), dan meningkatkan nilai tambah Perseroan bagi pemegang saham.
“Tujuan IPO CBDK adalah untuk menghimpun dana dari masyarakat. Dana ini digunakan untuk mempercepat pengembangan CBD PIK2 secara umum dan secara khusus membangun Nusantara International Convention and Exhibition (NICE) yang adalah bagian dari Meetings, Incentives, Conventions, and Exhibition (MICE) untuk melengkapi ekosistem dalam CBD PIK 2,” katanya.
Menurut Steven, NICE dibangun di atas lahan seluas sekitar 19 hektar dan dirancang sebagai elemen strategis yang melengkapi ekosistem CBD PIK 2 dengan bertambahnya area pusat konvensi dan pameran sekitar 120.000 m2. Proyek ini diharapkan mulai beroperasi secara parsial per September 2025, sehingga turut meramaikan sektor industri pusat konvensi dan pameran nusantara.
David Agus, Direktur PT Trimegah Sekuritas Indonesia yang merupakan, underwriter IPO CBDK mengatakan, Perseroan memiliki kinerja keuangan yang kuat disertai potensi dari proyek yang dikerjakan CBDK di masa mendatang.
CBDK akan terus berkembang dan memiliki peluang besar di masa depan. Adapun NICE yang sedang dibangun akan menjadi penunjang bagi area CBD PIK 2. CBDK menjadi pilihan investasi tepat bagi investor yang mengutamakan pertumbuhan usaha berkesinambungan dengan porsi recurring income yang juga bertambah.
Dana dari IPO ini akan digunakan oleh CBDK untuk melakukan penyertaan saham terhadap PT Industri Pameran Nusantara (IPN). Anak usaha IPN saat ini sedang membangun NICE, salah satu ruang pusat konvensi dan pameran terbesar di Indonesia yang dapat menghasilkan pendapatan berulang pertama bagi CBDK.
Sebelum melantai di bursa, CBDK memiliki total aset sebesar Rp18,5 triliun sesuai dengan laporan keuangan per 30 September 2024. Sementara itu total liabilitas CBDK sebesar Rp10,4 triliun dimana sebesar Rp 9,6 triliun merupakan akun escrow untuk membukukan cicilan atau pembayaran dari pelanggan, dan total ekuitas tercatat sebesar Rp8,1 triliun.
Dari sisi pendapatan, CBDK berhasil meraih Rp1,6 triliun per 30 September 2024, menunjukkan kinerja yang solid di tengah tantangan ekonomi yang ada. Kondisi ini memperkuat posisi CBDK sebagai perusahaan tangguh dengan prospek pertumbuhan optimis ke depan. (konrad)