STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Harga saham PT Multikarya Asia Pasifik Raya Tbk (MKAP) yang dicatatkan dan mulai diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (12/2/2024), hingga pukul 09.01 WIB, naik Rp40 (34,78%) menjadi Rp155, dari harga penawaran perdana Rp115 per saham.
Menurut data RTI, hingga waktu tersebut, saham MKAP berada di rentang harga Rp150-155 per unit. Volume perdagangan saham MKAP di Pasar Reguler BEI mencapai 22,78 juta unit senilai Rp3,58 miliar dengan frekeunsi perdagangan sebanyak 3.565 kali.
Menurut pengumuman BEI, Senin (12/2/2024), sebanyak 3,250 miliar saham MKAP bernominal Rp50 per unit itu dicatatkan di BEI pada Senin (12/2/2024). Jumlah ini terdiri atas 2,600 miliar unit saham pendiri dan sebanyak 650 juta saham penawaran umum atau saham initial public offering (IPO). Jumlah saham yang ditawarkan MKAP tersebut mencapai 20% dari modal disetor Perseroan setelah IPO saham. Saham MKAP dicatatkan di Papan Pengembangan BEI.
Sebagai informasi, menurut prospektus MKAP yang diterbitkan pada 02 Februari 2024, pemegang saham Perseroan adalah PT Interntional Sawo Resources sebanyak 2,470 miliar lembar saham dan Djoni Suyanto memiliki sebanyak 130 juta unit saham.
Dana hasil IPO setelah dikurangi biaya-biaya emisi efek, seluruhnya akan digunakan untuk modal kerja Perseroan yang antara lain namun tidak terbatas digunakan untuk biaya operasional, pembayaran kepada pemasok, perbaikan alat-alat berat yang dimiliki (seperti: mesin, pompa, dan transmisi).
Sejak tahun 2018 hingga saat ini, MKAP telah memperoleh kontrak penyediaan produk atau jasa untuk proyek migas berbagai perusahaan terkemuka, seperti PT Pertamina EP, Chevron, Freeport McMoran, Grasberg, dan PT Bukit Asam (PTBA). Seiring ekspansi bisnis dan kebutuhan hulu migas di Indonesia, MKAP mampu memperoleh hak keagenan baru Pumpworks 610 (2020) dan brand WEG (2023).
Di tinjau dari sisi keuangan, MKAP membukukan pendapatan sebesar Rp131,61 miliar pada Januari-Juli 2023, naik 32,14% dari Rp99,59 miliar pada Januari-Juli 2022. Dari pendapatan tersebut, emiten beraset Rp259,69 miliar per Juli 2023 itu meraih laba bersih sebesar Rp17,15 miliar pada Januari-Juli 2023. Di periode yang sama tahun 2022, MKAP menderita kerugian sebesar Rp6,81 miliar.
Per 31 Juli 2023, total kewajiban MKAP sebesar Rp110,54 miliar, naik 4,5% dari Rp105,77 miliar per Desember 2022. Ini terdiri atas kewajiban jangka pendek Rp70,36 miliar dan kewajiban jangka panjang sebesar Rp40,17 miliar. Sementara jumlah ekuitas Perseroan per 31 Juli 2023 sebesar Rp149,15 miliar.