Selasa, November 11, 2025
26.8 C
Jakarta

Menkeu Purbaya, Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi di Kisaran 6,5-6,7% Masih Aman

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyampaikan, pemerintah berkomitmen untuk mempercepat pelaksanaan program pembangunan yang telah dirancang. Kebijakan yang ada saat ini perlu dioptimalkan agar dampaknya lebih cepat dirasakan masyarakat.

“Kebijakan-kebijakan yang ada sekarang itu kelihatannya belum terlalu lancar diselenggarakan. Dan tadi rapat menentukan atau memutuskan untuk mempercepat semuanya. Itu dulu yang pertama. Jadi harusnya ekonomi akan tumbuh lebih cepat,” ujar Purbaya dalam keterangannya usai rapat.

Rapat terbatas bersama sejumlah menteri Kabinet Merah Putih di Istana Merdeka, Jakarta, pada Selasa (09/9/2025) dipimpin langsung Presiden Prabowo Subianto. Dalam rapat terbatas itu Prabowo membahas langkah-langkah percepatan program pemerintah guna mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Purbaya juga menegaskan komitmen pemerintah untuk menjaga defisit fiskal sesuai ketentuan undang-undang, yakni maksimal di level 3%. “Kita akan mengikuti undang-undang yang ada. Itu kan bukan keputusan saya. Keputusan pemerintah secara keseluruhan. Kita ikuti undang-undang yang ada,” jelasnya.

Lebih lanjut, Purbaya menepis anggapan bahwa defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) akan otomatis memicu inflasi. Menurutnya, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diproyeksikan berada di kisaran 6,5 hingga 6,7% masih dalam batas aman.

“Jadi nggak otomatis defisit APBN menyebabkan inflasi atau belanja menyebabkan inflasi. Tidak otomatis. Jadi kita lihat sisi-sisi yang lain, kapasitas ekonominya untuk menciptakan pertumbuhan seperti apa,” ucapnya.

Terkait stimulus tambahan, ia menyebut pemerintah sedang menyiapkan percepatan implementasi program yang ada agar mampu menciptakan lebih banyak lapangan kerja. “Kuncinya di situ. Berapa cepat kita bisa memulihkan ekonomi sehingga lapangan kerja ada banyak. Itu yang kita kejar nanti ke depan,” tegasnya.

Selain itu, Purbaya juga menekankan pentingnya sinergi antara kebijakan fiskal dan moneter. Ia mengungkapkan telah berdiskusi dengan Bank Indonesia agar kebijakan yang ditempuh tidak mengganggu likuiditas sistem perbankan. (BPMI Setpres)

- Advertisement -

Artikel Terkait

Ekonomi RI Tumbuh 5,04% di Kuartal III 2025, Airlangga: Bukti Fondasi Kita Kuat!

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) –  Perekonomian Indonesia terus menunjukkan ketangguhan di...

KSSK Pastikan Stabilitas Keuangan Nasional Terjaga, Ekonomi RI Diproyeksi Tumbuh 5,2%

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) memastikan...

BPS, Inflasi Oktober 2025 Tertinggi Dibandingkan Oktober 2021-2024

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru