STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Bank Indonesia (BI) mengumumkan, cadangan devisa Indonesia pada akhir Januari 2023 sebesar US$139,4 miliar, naik sekitar US$2,20 miliar atau tumbuh 1,6% dibandingkan dengan posisi pada akhir Desember 2022 sebesar US$137,2 miliar.
Peningkatan posisi cadangan devisa pada Januari 2022 antara lain dipengaruhi oleh penerimaan global bond ppemerintah serta penerimaan pajak dan jasa. Demikian dikemukakan Erwin Haryono, Direktur Eksekutif BI, dalam keterangan tertulis di Jakarta, dikutip Rabu (8/2).
Menurut Erwin, posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,1 bulan impor atau 6 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri Pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.
Erwin mengemukakan, cadangan devisa tetap memadai. Ini didukung oleh stabilitas dan prospek ekonomi yang terjaga, seiring dengan berbagai respons kebijakan dalam menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung proses pemulihan ekonomi nasional.