Senin, September 29, 2025
28.3 C
Jakarta

Meroket 179%, Laba Sebelum Pajak UUS Maybank Indonesia Tembus Rp346 Miliar pada Paruh Pertama 2023  

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Pada semester pertama 2023, Unit Usaha Syariah (UUS) PT Bank Maybank Indonesia Tbk (BNII) mencatatkan peningkatan laba sebelum pajak (PBT) yang signifikan sebesar 179% menjadi Rp346 miliar dari Rp124 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Pendapatan imbal hasil setelah distribusi bagi hasil (Net Finance Income) UUS meningkat 7,5%. Demikian pula dengan fee base income (FBI) atau pendapatan fee based, tumbuh sebesar 16,3%. Pendapatan operasional sebelum provisi tercatat membaik sebesar 5,2% menjadi Rp402 miliar dari Rp382 miliar tahun lalu. Pencadangan provis menurun seiring dengan langkah proaktif UUS dalam mengelola pencadangan selama beberapa tahun ke belakang yang berkontribusi kepada peningkatan PBT.

Sementara itu, total pembiayaan UUS Maybank Indonesia naik 1,8% menjadi Rp26,51 triliun dengan pertumbuhan utamanya pada segmen pembiayaan SME dan ritel. Aset UUS Bank juga meningkat 5,2% menjadi Rp43,29 triliun sehingga berkontribusi kepada total aset Bank (Bank saja) sebesar 28,2%. Ini merupakan porsi aset syariah tertinggi di Indonesia dibandingkan dengan tingkat rata-rata perbankan nasional yang mencapai sekitar 7%.

Bank senantiasa menerapkan strategi ‘Shariah First’ dan Leverage Model untuk memperluas jangkauan solusi Syariah. Strategi ini telah memberikan kontribusi yang signifikan pada bisnis Unit Usaha Syariah.

Total simpanan nasabah Unit Usaha Syariah menanjak 14,1% menjadi Rp36,03 triliun dari Rp31,58 triliun tahun lalu. Peningkatan juga terjadi pada CASA yang tumbuh 31,0% menjadi Rp15,60 triliun dari Rp11,91 triliun. Persentase pertumbuhan paling tinggi adalah giro dengan kenaikan sebesar 59,4%. Sedangkan tabungan naik 13,3%. Adapun deposito berjangka meningkat 3,8%, didorong oleh upaya inisiatif nasabah untuk meningkatkan nilai dananya melalui produk simpanan dengan imbal hasil yang lebih tinggi. Rasio CASA Unit Usaha Syariah meningkat 43,3% dibandingkan dengan 37,7% pada semester pertama 2022.

Rasio Non Performing Financing (NPF) tercatat membaik menjadi 2,6% (gross) dan 2,0% (net) pada Juni 2023 dari 2,9% (gross) dan 2,3% (net) pada Juni 2022.

Artikel Terkait

Permodalan Nasional Madani (PNM) Terbitkan Sukuk Berwawasan Sosial Orange Rp1,02 Triliun

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - PT Permodalan Nasional Madani (PNMP) berencana...

Dirut BSI Beberkan Rencana Gunakan Dana Rp10 Triliun dari Pemerintah

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Pemerintah resmi menempatkan dana Rp200 triliun...

Tumbuh Double Digit, BSI Bukukan Laba Rp3,74 Triliun di Semester I 2025

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS)...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru