STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Perusahaan jasa telekomunikasi, khususnya di bidang layanan internet broadband dan komunikasi data, PT Link Net Tbk (LINK) berhasil membukukan pendapatan bersih sebesar Rp810,27 miliar pada kuartal I 2025 naik 51,74% dari Rp533,99 miliar pada periode sama tahun 2024.
Pendapatan terbesar LINK dari sewa jaringan ke korporasi yakni sebesar Rp299,61 miliar, melonjak 3.989% dari Rp7,32 miliar. Disusul dari TV Kabel sebesar Rp266,77 miliar, internet broadband Rp188,60 miliar, dan lain-lain Rp55 miliar.
Kendati pendapatan naik, menurut laporan keuangan per Maret 2025 yang diumumkan, Kamis (8/5/2025), emiten jasa telekomunikasi beraset Rp14,21 triliun per Maret 2025 itu merugi Rp354,93 miliar pada kuartal I 2025. Kerugian LINK ini membengkak 224% dari rugi Rp109,62 miliar pada periode sama 2024.
Kerugian LINK, disebabkan oleh peningkatan beban operasi, terutama beban jaringan dan beban langsung lainnya sebesar Rp423,43 miliar pada kuartal I 2025, membengkak 195% dari Rp143,32 miliar pada periode sama 2024. Selain itu, juga dipicu beban penyusutan Rp418,70 miliar dan beban keuangan Rp139,74 miliar.
Emiten penyedia layanan internet broadband dan jasa komunikasi data itu menderita rugi sebelum pajak sebesar Rp359,19 miliar pada kuartal I 2025, naik 5,4% jika dibandingkan Rp379,88 miliar pada kuartal I 2024.
Sekedar informasi, PT Link Net Tbk (LINK) adalah perusahaan yang didirikan pada tahun 1996 sebagai PT Seruling Indah Permai, penyedia layanan multimedia dan internet. Perusahaan ini diakuisisi oleh XL Axiata pada tahun 2022 dan menjadi bagian dari Grup Axiata.
Perusahaan ini menyediakan berbagai macam produk, seperti internet khusus berkecepatan tinggi, layanan komunikasi data (melalui kabel terestrial dan bawah laut), layanan VSAT (internet berbasis satelit), pusat data, dan layanan cloud, yang sebagian besar melayani perusahaan. (konrad)