STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Harga minyak dunia berakhir naik pada penutupan perdagangan Jumat (19/4/2024) waktu setempat atau Sabtu pagi (20/4/2024) WIB. Ini dipicu oleh pernyataan Iran yang tidak akan membalas serangan rudal Israel.
Mengutip CNBC International, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Mei naik 41 sen, atau sekitar 0,5%, menjadi US$83,14 per barel di New York Mercantile Exchange.
Adapun harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Juni 2024 41 sen, atau sekitar 0,5%, menjadi US$83,14 per barel di di London ICE Futures Exchange.
Awalnya, harga minyak dunia sempat melonjak US$3 per barel di awal sesi perdagangan karena kekhawatiran terjadinya serangan balasan Iran terhadap Israel yang akan mencuatkan ketegangan geopolitik di Timur Tengah. Namun, lonjakan harga kemudian melandai setelah Iran menyatakan kerusakan akibat serangan rudal Israel minimal dan tidak ada rencana untuk melakukan serangan balasan.
Di sisi lain, perusahaan jasa perminyakan Baker Hughes pada Jumat merilis laporan yang menyebutkan bahwa jumlah fasilitas pemboran minyak yang aktif di Amerika Serikat meningkat 2 menjadi 619 pada pekan yang berakhir 19 April. Hal ini juga menjadi faktor yang memengaruhi pergerakan harga minyak dunia pada penutupan perdagangan hari itu.
Menaiknya, meskipun Iran dan Israel terlibat saling serang secara langsung untuk pertama kalinya pada pekan lalu, harga minyak dunia justru mengalami penurunan sekitar 3% dibandingkan minggu sebelumnya. Investor seolah tidak lagi khawatir bahwa harga minyak bisa melonjak menembus angka $100 per barel atau bahkan lebih. Pekan kemarin, harga minyak mentah WTI ditutup pada $83.14 per barel. Ini merupakan penutupan terendah sejak akhir Maret.
Investor sepertinya percaya bahwa serangan balasan Israel yang terbatas tidak menyebabkan kerusakan atau korban yang signifikan. Sehingga, ini memberikan Iran kesempatan untuk tidak melakukan serangan balasan. Pasar minyak telah menghapus premi risiko yang terkait dengan ketegangan Iran-Israel setelah trader menaikkan harga minggu sebelumnya karena ketakutan akan perang.
Ketegangan antara Israel dan Iran telah berakhir, setidaknya dalam bentuk serangan langsung. Tekanan internasional terhadap Israel untuk menahan diri tampaknya berhasil. Badan Energi Atom Internasional mengkonfirmasi tidak ada kerusakan pada situs nuklir Iran.
Perang antara Israel dan Iran sulit dibayangkan dan bahkan mungkin tidak mungkin secara praktis terjadi. Demikian disampaikan oleh Marko Papic, strategis utama di Clocktower Group. Pasar minyak pun tak terkesan dengan ketegangan tersebut, mereka yakin tidak akan ada gangguan pada aliran minyak.