STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara perdagangan saham PT Bukit Uluwatu Villa Tbk (BUVA) dan PT Wahana Interfood Nusantara Tbk (COCO). Langkah ini diambil menyusul lonjakan harga keduanya yang dinilai tidak wajar.
Suspensi mulai berlaku pada sesi I perdagangan Jumat, 1 Agustus 2025. Saham BUVA dan COCO dihentikan perdagangannya di Pasar Reguler dan Pasar Tunai hingga pengumuman lebih lanjut dari BEI.
Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI, Yulianto Aji Sadono, mengatakan penghentian dilakukan sebagai bentuk perlindungan terhadap investor. Ia juga mengingatkan para pelaku pasar agar selalu memperhatikan keterbukaan informasi dari emiten.
“Bursa mengimbau kepada pihak-pihak yang berkepentingan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh Perseroan,” ujar Yulianto dalam keterbukaan informasi, dikutip Jumat, (1/8/2025).
Pada perdagangan Rabu, 31 Juli 2024, saham BUVA tercatat melonjak 34,02%. Harga sahamnya ditutup di level Rp260 per saham, naik Rp66 dibanding hari sebelumnya. Sepanjang hari, saham BUVA bergerak di rentang Rp194 hingga Rp260 dengan harga pembukaan di Rp200.
Lonjakan harga ini membuat kapitalisasi pasar BUVA tembus Rp5,35 triliun. Saham ini juga mencatatkan rekor tertinggi dalam 52 minggu terakhir, jauh di atas posisi terendahnya yang berada di level Rp53. Rasio price to earnings (P/E ratio) BUVA tercatat 57,59 kali.
Sementara itu, saham COCO juga naik signifikan sebesar 24,56%. Saham perusahaan produsen cokelat ini ditutup di level Rp426, naik Rp84 dari hari sebelumnya. Selama perdagangan, harga saham COCO bergerak di kisaran Rp376 hingga Rp426, dengan pembukaan di Rp398.
Kenaikan ini membawa saham COCO mencetak rekor tertinggi dalam satu tahun terakhir, dari sebelumnya hanya Rp62 per saham. Kapitalisasi pasar COCO pun naik menjadi sekitar Rp379,08 miliar.
