Selasa, Agustus 12, 2025
28.4 C
Jakarta

OJK Siapkan 3 Pilar Kuat untuk Percepat Pertumbuhan Pasar Modal

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Pasar Modal Indonesia merayakan 48 tahun sejak diaktifkan kembali. Peringatan berlangsung di Gedung Bursa Efek Indonesia, Senin (11/8/2025), dengan tema Mewujudkan Ekonomi Mandiri, Berdaulat, dan Maju Bersama.

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar mengatakan, tema ini menegaskan komitmen untuk mendukung program Asta Cita pemerintah. Fokusnya membuka akses seluas-luasnya kepada masyarakat, memperkuat kedaulatan ekonomi, dan mempercepat transformasi menuju ekonomi Indonesia yang sejahtera dan modern.

“Perjalanan 48 tahun Pasar Modal Indonesia menandai kesiapan dan daya tahannya menghadapi berbagai dinamika,” ujar Mahendra. Ia menegaskan, momentum ini bukan sekadar seremonial, tetapi juga refleksi atas kontribusi besar pasar modal dalam menopang pertumbuhan ekonomi nasional.

Di tengah ketidakpastian global seperti suku bunga tinggi di negara maju dan ketegangan geopolitik, Indonesia tetap menunjukkan ketahanan ekonomi. Pada semester I 2025, ekonomi tumbuh 5,12% year on year, mencerminkan kuatnya fondasi nasional.

 Pasar modal ikut menopang stabilitas ekonomi. Meski sempat tertekan di awal tahun, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Jumat (8/8/2025) ditutup di 7.533,39 atau naik 6,41% year to date. Kapitalisasi pasar menguat 9,88% menjadi Rp13.555 triliun.

Pasar surat utang juga positif. Indonesia Composite Bond Index berada di level 421,81, naik 7,42%. Sepanjang tahun ini, penghimpunan dana dari pasar modal mencapai Rp144,78 triliun dengan 16 emiten baru. Masih ada 13 perusahaan dalam antrean penawaran umum dengan nilai indikatif Rp16,65 triliun.

Mahendra menambahkan, 2025 menjadi tonggak penting bagi industri jasa keuangan dengan pengalihan peraturan dan pengawasan keuangan derivatif ke OJK. “Ini bukan sekadar perubahan kelembagaan, tetapi strategi nasional untuk mendorong inovasi, memperkuat perlindungan investor, dan meningkatkan tata kelola,” tegasnya.

OJK juga menyiapkan tiga pilar pengembangan pasar modal. Pertama, peningkatan supply melalui percepatan pencatatan perusahaan potensial termasuk UMKM dan startup, serta pengembangan instrumen seperti green bonds dan securities crowdfunding.

Kedua, penguatan demand dengan memperluas basis investor ritel domestik, meningkatkan literasi keuangan, dan memperbesarn partisipasi investor institusi. Ketiga, memperkuat infrastruktur pasar melalui transformasi digital, pengawasan terintegrasi, dan peningkatan kapasitas kelembagaan.

Isu keberlanjutan juga menjadi prioritas. Nilai transaksi bursa karbon Indonesia hingga 8 Agustus 2025 mencapai Rp77,95 miliar, dengan volume 1,59 juta ton CO₂ equivalent. Peluncuran perdagangan karbon internasional diharapkan mendorong transaksi lebih tinggi.

“OJK terus memperkuat regulasi, meningkatkan kapasitas pelaku pasar, dan mendorong inovasi penerapan ESG demi pasar modal yang inklusif dan berkelanjutan,” kata Mahendra.

Ia mengajak semua pihak memperkuat sinergi. “Mari jadikan momentum ini sebagai penggerak untuk menjaga integritas dan memberikan kontribusi nyata bagi perekonomian nasional. Selamat ulang tahun ke-48 Pasar Modal Indonesia,” tutupnya.

Artikel Terkait

Harga Naik Kencang, BEI Stop Sementara Perdagangan Dua Saham Ini

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan...

IHSG Berpotensi Sideways, BNI Sekuritas Sarankan ‘Spec Buy’ CUAN, CDIA, PANI dan Saham – Saham Ini!

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di...

Tiga Saham Melonjak Tak Wajar, BEI Ingatkan Investor Waspada

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) -– Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan terjadinya...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru