Rabu, Agustus 27, 2025
29.3 C
Jakarta

Oktober 2022, Neraca Perdagangan Surplus US$5,67 Miliar

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan, neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus US$5,67 miliar pada Oktober 2022. Surplus ini terutama berasal dari sektor nonmigas US$7,66 miliar, sedangkan di sektor migas mengalami defisit US$1,99 miliar. Nilai ekspor Indonesia pada Oktober 2022 mencapai US$24,71 miliar, sementara impor sebesar US$19,13 miliar.

Menurut siaran pers BPS di Jakarta, dikutip Kamis (17/11), ekspor nonmigas Indonesia pada Oktober 2022 mencapai US$23,43 miliar, turun 0,14% dari bulan sebelumnya, namun meningkat 11,45% jika dibandingkan dengan nilai ekspor nonmigas Oktober 2021.

Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia pada Januari-Oktober 2022 mencapai US$244,14 miliar, naik 30,97% jika dibandingkan periode sama 2021. Demikian juga ekspor nonmigas naik 30,61% menjadi US$230,62 miliar selama Januari-Oktober 2022.

Peningkatan terbesar ekspor nonmigas pada Oktober 2022 dibandingkan September 2022 terjadi pada komoditas lemak dan minyak hewan/nabati sebesar US$437,1 juta (14,38%). Sedangkan penurunan terbesar terjadi pada bijih logam, terak dan abu sebesar US$407,7 juta (38,57%).

Menurut sektor, ekspor nonmigas hasil industri pengolahan Januari-Oktober 2022 naik 20,40% dibanding periode sama 2021, demikian juga ekspor hasil pertanian, kehutanan dan perikanan naik 14,17%, serta eskpor hasil tambang dan lainnya meningkat 82,68%.

Ekspor nonmigas Oktober 2022 terbesar adalah ke Cina, yaitu US$6,25 miliar, disusul India US$2,12 miliar dan Amerika Serikat US$2,07 miliar. Sementara ekspor ke ASEAN dan Uni Eropa masing-masing US$4,23 miliar dan US$1,18 miliar.

Sementara itu, nilai impor Indonesia pada Oktober 2022 mencapai US$19,13 miliar, turun 3,40% dibandingkan September 2022, namun meningkat 17,44% jika dibandingkan dengan Oktober 2021. Adapun impor nonmigas Oktober 2022 mencapai US$15,77 miliar, turun 3,73% dibandingkan September 2022, namun meningkat 9,56% dibandingkan Oktober 2021.

Menurut BPS, nilai impor migas pada Oktober 2022 sebesar US$3,36 miliar, turun 1,81% dibandingkan September 2022, namun naik 77,23% dibandingkan Oktober 2021. Penurunan impor golongan barang nonmigas terbesar pada Oktober 2022 dibandingkan September 2022 adalah logam mulia dan perhiasan/permata sebesar US$196 juta (35,97%). Sedangkan peningkatan terbesar adalah pupuk sebesar US$114,8 juta (48,80%).

Tiga negara importir nonmigas terbesar ke Indonesia selama Januari-Oktober 2022 adalah Cina senilai US$55,49 miliar, Jepang US$14,41 miliar, dan Thailand US$9,25 miliar. Adapun impor nonmigas dari ASEAN senilai US$27,81 miliar dan Uni Eropa senilai US$9,44 miliar.

Menurut golongan penggunaan barang, nilai impor Januari-Oktober 2022 dibandingkan periode sama 2021 terjadi peningkatan pada barang konsumsi US$657,7 juta (4,19%), bahan baku/penolong US$35.339,7 juta (30,10%), dan barang modal US$7.114,7 juta (31,77%).

Artikel Terkait

QRIS Indonesia–Jepang Resmi Terkoneksi, Belanja di Negeri Sakura Bisa Bayar Pakai Rupiah!

STOCKWATCH.ID (OSAKA) – Masyarakat Indonesia kini bisa belanja di...

WTO Menangkan Indonesia, Akses Biodiesel ke Pasar Eropa Makin Terbuka

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) ––– Indonesia meraih kemenangan penting dalam sengketa...

Prabowo Siap Ganyang Tambang Ilegal, Bahlil: Komandan Sudah Bilang A, Kita Juga A!

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) –– Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menegaskan...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru