STOCKWATCH.ID (TOKYO) – Bursa saham Asia berakhir beragam pada penutupan perdagangan hari Senin sore (18/11/2024) waktu setempat. Investor terlihat hati-hati menunggu data ekonomi penting dari China dan Jepang yang akan dirilis pekan ini.
Mengutip CNBC International, indeks Nikkei 225 Jepang mencatat penurunan tajam. Nikkei melemah 1,09% menjadi 38.220,85, sedangkan Topix turun 0,73% ke 2.691,76. Penurunan ini terjadi akibat kekhawatiran terkait data inflasi Jepang yang dijadwalkan keluar pada Jumat mendatang.
Berbeda dengan Jepang, indeks Kospi Korea Selatan justru melonjak tajam. Kospi naik 2,16% ke 2.469,07, dipicu peningkatan saham Samsung Electronics sebesar 5,98%. Kinerja ini menjadikan Kospi sebagai indeks dengan kenaikan tertinggi di Asia hari ini. Kosdaq juga berhasil menguat 0,6% ke 689,55, meski sempat melemah di awal sesi.
Di Australia, indeks S&P/ASX 200 naik tipis 0,18% ke 8.300,2. Indeks ini terus mencatat penguatan selama tiga sesi berturut-turut, kini berada di level tertingginya dalam satu bulan terakhir.
Indeks Hang Seng Hong Kong turut mencatat kenaikan. Hang Seng naik 0,77% ke 19.576,61 menjelang penutupan. Namun, pasar saham daratan China menunjukkan performa yang lesu. Indeks CSI 300 melemah 0,46% ke 3.950,38, sementara Shanghai Composite turun 0,21% ke 3.323,85.
Fokus investor minggu ini tertuju pada data suku bunga pinjaman utama (LPR) China yang akan diumumkan Rabu. Analis memperkirakan LPR satu tahun tetap di 3,1%, sedangkan LPR lima tahun di 3,6%. Jepang juga akan merilis data perdagangan pada Rabu dan data inflasi pada Jumat.
