Senin, September 29, 2025
27.8 C
Jakarta

Pasar Asia-Pasifik Bergerak Variatif, Investor Waspada Ancaman Tarif Trump

STOCKWATCH.ID (TOKYO) – Bursa saham Asia-Pasifik ditutup bervariasi pada Senin sore (10/2/2025) waktu setempat. Pergerakan pasar dipengaruhi oleh meningkatnya ketegangan perdagangan global. Investor khawatir setelah Presiden AS, Donald Trump, mengancam akan menerapkan tarif 25% untuk semua impor baja dan aluminium. Ancaman ini memicu kecemasan di pasar, terutama bagi negara-negara eksportir di kawasan Asia-Pasifik.

Mengutip CNBC International, indeks Nikkei 225 di Jepang ditutup nyaris stagnan di level 38.801,17. Sementara itu, indeks Topix turun tipis 0,15% ke 2.733,01. Data ekonomi terbaru menunjukkan pertumbuhan kredit di Jepang pada Januari 2025 naik 3% secara tahunan. Angka ini sedikit melambat dibanding Desember 2024, yang mencatat pertumbuhan 3,1%.

Di Korea Selatan, Kospi bertahan di 2.521,27. Namun, Kosdaq, yang berisi saham-saham berkapitalisasi kecil, melonjak 0,91% ke 749,67.

Bursa saham China dan Hong Kong bergerak positif. CSI 300 naik 0,21% ke 3.901,06 setelah sempat melemah di awal sesi. Hang Seng Index melonjak 1,76% menjelang penutupan.

Data ekonomi China menunjukkan inflasi konsumen naik ke level tertinggi dalam lima bulan pada Januari. Indeks harga konsumen meningkat 0,7% secara bulanan dan 0,5% secara tahunan, lebih tinggi dari perkiraan Reuters sebesar 0,4%. Sementara itu, indeks harga produsen turun 2,3% secara tahunan, lebih dalam dari prediksi penurunan 2,1%.

Di India, pasar saham masih tertekan setelah Reserve Bank of India (RBI) memangkas suku bunga untuk pertama kalinya dalam lima tahun. Nifty 50 turun 0,91%, sementara Sensex melemah 0,87% hingga siang hari waktu setempat.

Dari Singapura, Straits Times Index (STI) mencetak rekor tertinggi sepanjang masa di 3.910,12. Saham operator telekomunikasi Singtel serta tiga bank besar DBS Group, OCBC, dan UOB menjadi pendorong utama kenaikan. STI naik 0,53% menjelang penutupan.

Di Australia, S&P/ASX 200 terkoreksi 0,34% dan berakhir di 8.482,80.

Investor kini mencermati kebijakan perdagangan AS dan data ekonomi global yang berpotensi memengaruhi pergerakan pasar ke depan.

Artikel Terkait

Wall Street Bangkit Lagi Usai 3 Hari Lesu, Tapi Mingguan Masih Melemah

STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Wall Street ditutup menguat pada perdagangan Jumat...

Trump Naikkan Tarif Obat Impor 100%, Saham Sektor Farmasi Eropa Langsung Lesu

STOCKWATCH.ID (LONDON) – Bursa saham Eropa ditutup menguat pada...

Saham Farmasi Asia Tertekan Usai Trump Naikkan Pajak Obat Impor 100%

STOCKWATCH.ID (TOKYO) – Bursa saham Asia-Pasifik kompak melemah pada...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru