Sabtu, Agustus 9, 2025
29.8 C
Jakarta

Pefindo dan S&P Global Bahas Tantangan Ekonomi Indonesia di 2025

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Pefindo bekerja sama dengan S&P Global Ratings menggelar seminar tahunan “Annual Indonesia Credit Spotlight” yang ketiga di Jakarta. Acara ini mengangkat tema “Menyeimbangkan Tantangan Jangka Pendek dengan Tujuan Kebijakan Jangka Panjang”.

Seminar ini menghadirkan Wakil Menteri Keuangan Republik Indonesia, Prof. Suahasil Nazara, sebagai pembicara utama. Selain itu, Arief Budiman, Managing Director Finance Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara), turut hadir dalam sesi eksklusif “Fireside Chat” yang membahas tentang Danantara.

Dalam sambutannya, Direktur Utama Pefindo, Irmawati Amran, membuka acara yang dilanjutkan dengan pidato kunci dari Prof. Suahasil Nazara. Selanjutnya, para ekonom dan analis dari S&P Global Ratings memaparkan perkembangan kebijakan ekonomi pemerintah serta tren kredit utama yang akan membentuk masa depan keuangan Indonesia.

Louis Kuijs, Chief Economist S&P Global Ratings, menyampaikan bahwa lingkungan eksternal yang dihadapi Indonesia menjadi lebih menantang. “Tarif AS akan memukul ekonomi seperti Indonesia tetapi tidak sepenuhnya menekan perekonomian,” ujarnya. Ia memperkirakan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia tumbuh 4,6% pada tahun 2025 dan 4,7% pada tahun 2026.

Andrew Wood, Direktur Sovereign Ratings S&P Global Ratings, menuturkan Indonesia memasuki lingkungan ekonomi global yang bergejolak dengan sikap fiskal yang konservatif dan tingkat utang pemerintah yang moderat. “Kami memperkirakan Indonesia akan tetap berkomitmen pada defisit fiskal di bawah batas 3% dari PDB, meskipun ada beberapa tekanan ke atas saat ini yang berasal dari lemahnya pendapatan negara pada paruh pertama tahun 2025,” katanya.

Xavier Jean, Managing Director Corporate Ratings S&P Global Ratings, menyatakan bahwa tata kelola dan implementasi akan menentukan apakah pendirian Danantara memiliki dampak kredit pada BUMN besar di Indonesia. “Peran dan tanggung jawab badan tata kelola, kualitas dan transparansi mekanisme tata kelola, dan keterbukaan informasi terkait dengan aktivitas investasi Danantara kemungkinan akan menjadi titik fokus untuk analisis kredit kami,” jelasnya.

Yogie Perdana, Kepala Divisi Pemeringkatan Non-Jasa Keuangan 2 Pefindo, mengemukakan dalam jangka pendek, mengingat terbatasnya informasi mengenai strategi dan kebijakan Danantara terhadap BUMN, tidak ada implikasi pemeringkatan langsung bagi mereka. Namun, dalam jangka menengah hingga panjang, pemahaman yang lebih jelas tentang pengaruh Danantara terhadap kebijakan keuangan dan dividen BUMN dapat mempengaruhi pemeringkatan masing-masing entitas.

Ivan Tan, Direktur Financial Institutions Ratings S&P Global Ratings, mengemukakan bank-bank di Indonesia memasuki periode tantangan ekonomi makro dan ketidakpastian tarif dari posisi yang kuat. “Kami memperkirakan profitabilitas, yang diukur dengan return on asset, akan berada di kisaran 2,2%-2,5%,” ujarnya.

Danan Dito, Kepala Divisi Pemeringkatan Jasa Keuangan Pefindo, menyoroti kondisi sektor perbankan dan perusahaan pembiayaan yang cukup solid, meskipun terdapat tekanan dari risiko pertumbuhan bisnis karena meningkatnya ketidakpastian dan volatilitas. “Kami akan terus memonitor dampak eskalasi perang dagang yang terjadi,” katanya.

Martin Pandiangan, Kepala Divisi Pemeringkatan Non-Jasa Keuangan 1 Pefindo, menyatakan bahwa pada tingkat korporasi, kualitas kredit akan bervariasi dan diharapkan tetap stabil meskipun ada hambatan yang kuat.

Seminar ini ditutup dengan pernyataan penutup dari Ritesh Maheswari, Komisaris Pefindo dan Managing Director, Head of Southeast Asia and Asia-Pacific S&P Global Ratings. (konrad)

Artikel Terkait

WIKA Gedung Teken Kontrak Pembangunan Vila Modular di Lombok Barat, Target Selesai Akhir 2025

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk...

PP Persero Tanam 720 Bibit Magrove, Dukung Pelestarian Lingkungan Pesisir

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Dalam rangka memperingati Hari Mangrove Sedunia...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru