STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Nusantara Utama Investasi (NUI), pemegang saham pengendali PT Bukit Uluwatu Villa Tbk (BUVA) memborong 89.961.933 (0,44 persen) lembar saham emiten di bidang perhotelan dan resor tersebut. Transaksi saham BUVA dilakukan melalui Bursa Efek Indonesia (BEI), pada 11 Juli 2025.
Setelah pembelian saham tersebut, kepemilikan NUI terhadap BUVA meningkat, dari 12.573.477.346 unit (61,06 persen), menjadi 12.663.439.279 (61,50 persen) unit saham.
Seperti dikutip dari keterbukaan informasi yang disampaikan ke BEI, Jumat 18 Juli 2025, Nusantara Utama Investasi (NUI) membeli saham BUVA di harga Rp80 per lembar. Sehingga dana yang dikucurkan Perseroan mencapai Rp7,19 miliar.
“Tujuan Nusantara Utama Investasi (NUI melakukan pembelian saham emiten perhotelan ini adalah menambah investasi langsung di saham BUVA katanya.
Seperti diketahui, harga saham BUVA pada perdagangan di BEI, Jumat, 18 Juli 2025 terpantau di level Rp85 per lembar, naik Rp3 dibanding sehari sebelumnya di posisi Rp82 per lembar. Jika dibandingkan antara harga akhir Juni 2025 di posisi Rp73 per lembar, dengan harga hari ini, saham BUVA sudah meningkat 16,42%. Yakni dari posisi Rp73 per saham menjadi Rp85 per saham per 18 Juli 2025.
Sekedar informasi, PT Bukit Uluwatu Villa Tbk (BUVA) didirikan pada bulan Desember 2000 sebagai pengembang properti. Perusahaan ini berfokus pada hotel dan resor ramah lingkungan.
Melalui anak usahanya, perseroan mengelola properti di beberapa lokasi di Indonesia, yaitu Alila Ubud Resort, Alila Villas Uluwatu, Alila Manggis Resort Bali, Alila SCBD Hotel, The Cliff – Alila Vilas Uluwatu, Alila Villas Bintan, Alila Tarabitan Manado, dan Alila Borobudur. (konrad)
