STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Harga minyak mentah dunia jatuh tergelincir pada penutupan perdagangan Senin (21/8/2023) waktu setempat atau Selasa pagi (22/8/2023) WIB. Jatuhnya harga komoditas tersebut dipicu oleh lesunya permintaan minyak mentah dari Tiongkok.
Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman September 2023 ditutup melemah 53 sen, atau sekitar 0,65%, menjadi US$80,72 per barel di New York Mercantile Exchange.
Adapun harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Oktober 2023 berakhir menurun 34 sen, atau sekitar 0,4%, menjadi US$84,46 per barel di London ICE Futures Exchange.
Harapan terhadap permintaan minyak mentah dari Tiongkok memudar seiring melambatnya pertumbuhan ekonomi Negeri Tirai Bambu tersebut. Adapun penyebab lambatnya proses pemulihan ekonomi Tiongkok antara lain adalah kian merosotnya pasar properti, rendahnya belanja rumah tangga dan lemahnya pertumbuhan kredit.
Bank sentral Tiongkok telah menurunkan suku bunga pinjaman satu tahun sebesar 10 basis poin dan mempertahankan suku bunga pinjaman lima tahun. Pemotongan suku bunga ini lebih rendah dari ekspektasi para analis sebesar 15 basis poin.
Sementara itu, data bea cukai Tiongkok menunjukkan, pada Juli ekspor minyak mentah Arab Saudi ke negara itu turun 31% dibandingkan dengan Juni. Impor minyak mentah Tiongkok dari Arab Saudi diperkirakan tetap mengalami tekanan hingga kuartal ketiga tahun ini.