Kamis, Oktober 9, 2025
32.1 C
Jakarta

Potensi Pasar ICT Indonesia Capai Rp400 Triliun, Telkom Serius Garap Bisnis AI

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) –  PT Telkom Indonesia Tbk (Persero) (TLKM) melihat peluang bisnis besar di pasar Business to Business (B2B) Information and Communication Technology (ICT) Indonesia. Hal itu disampaikan oleh Direktur IT Digital PT Telkom Indonesia Tbk, Faizal Rochmad Djoemadi.

Menurut Faizal, potensi B2B ICT di Indonesia diproyeksikan akan mencapai US$25 miliar atau sekitar Rp400 triliun (asumsi kurs Rp16.000 per US$) pada 2028. Dari total itu, solusi berbasis kecerdasan buatan (AI) diperkirakan menjadi salah satu penyumbang belanja terbesar.

“AI saja akan menyerap US$3,5 miliar atau sekitar Rp50 triliun pada 2028. Pertumbuhannya lebih dari 30% per tahun,” ujar Faizal di Jakarta, Kamis (14/8/2025).

Faizal menilai peluang tersebut sangat besar sehingga Telkom memilih fokus pada AI. “Kita semua punya waktu 24 jam, mau kerja di yang kecil atau yang besar? Lebih baik yang besar, produktivitasnya lebih tinggi. Itu sebabnya kami mulai dengan AI,” katanya.

Ia menegaskan inovasi sudah menjadi bagian dari DNA Telkom. Perjalanan panjang inovasi dimulai dari layanan internet dial-up TelkomNet Instant, lalu bertransformasi menjadi Speedy, dan kini menjadi IndiHome.

Telkom juga pernah meluncurkan layanan seluler Flexi dan berbagai inovasi lain, meski tidak semuanya berhasil. “Dari 100 inovasi, mungkin hanya satu yang sukses. Tapi satu keberhasilan besar bisa menutupi seluruh biaya inovasi,” jelas Faizal.

Salah satu contoh keberhasilan terbesar adalah Telkomsel. Menurutnya, tanpa Telkomsel, Telkom tidak akan sebesar sekarang. “Kalau punya anak lebih pintar, lebih kaya, lebih besar, kita justru bangga. Dalam lima tahun ke depan, kami akan berusaha melahirkan anak-anak seperti Telkomsel yang lebih besar lagi,” ujarnya.

Faizal juga menyebut Telkom terus menciptakan aplikasi internal maupun untuk pelanggan, seperti Netmong untuk pemantauan jaringan dan Ocha. Semua ini, menurutnya, adalah wujud konsistensi Telkom berinovasi sesuai perkembangan zaman.

“Inovasi sudah di darah kami. Kami akan terus melahirkan solusi baru yang memberi dampak besar,” kata Faizal.

Competitive Advantage 

Faizal menegaskan kunci keunggulan perusahaan ada pada pemahaman mendalam terhadap pelanggan. Menurutnya, pengalaman puluhan tahun di industri teknologi informasi dan komunikasi (ICT) membuat Telkom mampu menerjemahkan kebutuhan pelanggan menjadi solusi teknologi yang tepat.

“We understand deeply our customer. Itulah yang membedakan Telkom dengan yang lain. Kita paham apa yang dibutuhkan customer dan mampu menerjemahkannya ke dalam solusi teknologi,” jelas Faizal.

Telkom memiliki lebih dari 700 account manager yang tersebar di seluruh Indonesia. Jumlah ini dinilai sulit ditandingi pesaing. “Coba tanya ke kompetitor, ada gak yang punya lebih dari 700 account manager? This is big thing,” ucapnya.

Faizal menambahkan, Telkom memahami pain point pelanggan dan menawarkan solusi lewat tiga pendekatan: membangun sendiri, meminjam, dan membeli. Perusahaan juga didukung mitra global maupun lokal yang setia bekerja sama.

Direktur Enterprise Business Service Telkom, Veranita Yosephine, menguatkan pernyataan Faizal. Menurutnya, pengalaman panjang Telkom di Indonesia menjadi modal penting untuk memberikan layanan yang sesuai kebutuhan pelanggan.

“Tahun ini kita sudah 60 tahun. Kita berkembang bersama pelanggan dan memahami mereka lebih baik dibanding pemain lain. Ini membuat kita bisa memberikan tailored solution dan memaksimalkan pelayanan,” kata Veranita.

Selain pengalaman, skala operasi menjadi keunggulan lain. Telkom memiliki lebih dari 1.000 tenaga penjualan di seluruh Indonesia. Jumlah ini disebut sebagai yang terbesar di industri telekomunikasi nasional.

Dengan skala besar, Telkom mampu bergerak cepat dan menyesuaikan layanan untuk setiap sektor. “With scale comes efficiency. Kita membangun konektivitas, menjalin engagement dengan banyak mitra, dan belajar dari pengalaman untuk terus meningkatkan cara berbisnis,” jelas Veranita.

Ia menegaskan, Telkom tidak hanya fokus berebut pangsa pasar. Perusahaan berupaya membentuk arah industri telekomunikasi dengan memanfaatkan aset, teknologi, dan kemitraan yang dimiliki.

Artikel Terkait

SBI Holdings Asal Jepang Jadi Pemegang Saham Baru Amar Bank

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Manajemen PT Bank Amar Indonesia Tbk...

Tegas! OJK Denda Miliaran ke 7 Pihak di Pasar Modal dan Cabut Izin Beberapa Perusahaan Efek

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menegaskan komitmennya...

Berlanjut! Pengendali Lepas Lagi 1,06% Saham PANI, Kantongi Cuan Jumbo Rp2,5 Triliun

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Aksi jual saham PT Pantai Indah...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru