Rabu, Agustus 6, 2025
30.3 C
Jakarta

PPRE Targetkan Pertumbuhan 17% di 2024, Fokus di Sektor Pertambangan

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT PP Presisi Tbk (PPRE) menargetkan pertumbuhan 17% di tahun 2024. Pertumbuhan ini didorong oleh pencapaian kontrak baru yang terus meningkat dan fokus besar pada sektor pertambangan. Direktur Utama PPRE, Arzan, menyampaikan hal ini dalam acara Public Expose Tahunan pada Rabu, (18/12/2024).

“Kontrak baru kami tumbuh 27% dibandingkan tahun lalu, dengan total mencapai Rp6,3 triliun,” ujar Arzan. Dia menambahkan bahwa perusahaan memproyeksikan total kontrak baru akan mencapai Rp7,9 triliun pada akhir 2024. Itu artinya, ada kenaikan 17% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

PPRE juga mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp2,7 triliun pada kuartal III 2024. Pendapatan ini tumbuh 5,6% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Perusahaan berharap bisa mencapai pendapatan Rp4 triliun pada akhir tahun, dengan proyeksi pertumbuhan 19% dibandingkan 2023.

Laba bersih PPRE tercatat naik 12% menjadi Rp100 miliar pada kuartal III 2024. PPRE memperkirakan laba bersih akan mencapai Rp194 miliar pada akhir tahun, tumbuh 9,6% dibandingkan tahun sebelumnya. “Kami terus berusaha meningkatkan efisiensi dan memperkuat kinerja perusahaan,” tambah Arzan.

Di sisi lain, PPRE juga menunjukkan kondisi keuangan yang sehat. Ekuitas perusahaan diperkirakan akan naik 12% menjadi Rp3,9 triliun pada akhir tahun.

Fokus pada Layanan Pertambangan dan Pengembangan Kapasitas Alat Berat

Sektor pertambangan menjadi prioritas utama PPRE di 2024. Arzan menjelaskan, “Kami melihat industri pertambangan Indonesia memiliki prospek cerah, sehingga kami fokus pada pengembangan bisnis jasa pertambangan.” Hingga kuartal III 2024, sektor ini telah berkontribusi 72% dari total kontrak baru perusahaan. PPRE memproyeksikan kontribusi sektor ini akan mencapai 83,7% pada akhir tahun.

Selain itu, PPRE mencatatkan dominasi kontrak dari segmen swasta, yang menyumbang 91% dari kontrak baru hingga kuartal III 2024. Untuk mendukung pertumbuhan sektor ini, perusahaan mengalokasikan 80% dari belanja modal (CAPEX) pada tahun 2024 untuk pengembangan kapasitas alat berat. “Langkah ini bagian dari strategi kami untuk memperkuat lini bisnis pertambangan,” tegas Arzan.

Diversifikasi dan Ekspansi Kemitraan

Walau fokus pada pertambangan, PPRE juga terus melakukan diversifikasi bisnis. Melalui pendekatan Selective Civil Work, perusahaan akan bekerja sama dengan induk perusahaan, PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk, untuk menangkap peluang di sektor pekerjaan sipil bernilai tinggi.

PPRE juga berencana untuk ekspansi besar-besaran di sektor pertambangan. “Kami menjajaki kemitraan dengan pemilik tambang nikel dan ingin menggali peluang kontrak baru di sektor mineral lainnya seperti bauksit, timah, dan batu bara,” ujar Arzan. Selain itu, perusahaan juga berencana mengoptimalkan rental equipment dan meningkatkan utilisasi aset idle melalui kontrak persewaan proyek eksternal.

Artikel Terkait

Ini Cara Aktivasi Rekening Dormant BNI

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk...

Dolar AS Menguat, Pasar Tunggu Pengganti Gubernur The Fed Pilihan Trump

STOCKWATCH.ID (WASHINGTON) – Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS)...

74% Emiten Cuan di Semester I 2025, Laba Naik 21%! Sektor Energi Malah Tekor!

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Kinerja emiten di pasar modal Indonesia...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru