Kamis, Agustus 7, 2025
29.8 C
Jakarta

Prabowo-Gibran Bidik Kapitalisasi Pasar Rp22 Ribu Triliun, Bos BEI Bilang Begini!

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Pemerintahan baru di bawah Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka punya rencana besar untuk pasar modal Indonesia. Pada tahun 2027, kapitalisasi pasar modal Indonesia ditargetkan mencapai Rp22 ribu triliun. Target ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan proyeksi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang mematok sebesar Rp15 ribu triliun.

Dalam presentasinya di hadapan para pengusaha di acara Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Dradjad H. Wibowo, Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran, menyebutkan bahwa target market cap ini akan dicapai dengan strategi ekonomi yang kuat. Strategi tersebut termasuk pengembangan ekonomi hilir, ekonomi biru, dan Asta Cita 7 bulir 43.

Adapun hingga Jumat (9/8/2024) market cap pasar saham Indonesia tercatat sebesar Rp12.302 triliun. Ini berarti, untuk mencapai target ambisius tersebut, pasar modal Indonesia perlu tambahan sekitar Rp10.000 triliun dalam waktu tiga tahun ke depan.

Menanggapi target ini, Iman Rachman, Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) buka suara. Ia menyatakan keyakinannya bahwa target tersebut bisa dicapai. Namun, Iman menekankan pentingnya dukungan dari pemerintah dan berbagai pihak untuk merealisasikannya. “Kita optimis, tapi kita perlu support semua pihak. Dua sisi, supply-nya juga mesti besar-besar,” kata Iman di Gedung BEI, Jakarta, Senin, (12/8/2024).

Iman menjelaskan bahwa salah satu kunci utama untuk mencapai target ini adalah memperbesar jumlah perusahaan yang melantai di bursa. Perusahaan besar, baik milik BUMN maupun swasta, perlu didorong untuk melakukan Initial Public Offering (IPO) agar kapitalisasi pasar bisa meningkat signifikan.

“Kalau sekarang ini, ya kita lihat lah, sebagian besarnya menengah, ya, menengah asetnya, pasti market cap-nya nggak sampai Rp22 ribu triliun,” ujarnya. Iman mencontohkan bahwa hanya dengan satu perusahaan besar seperti Bank Central Asia (BCA), kontribusinya terhadap kapitalisasi pasar sudah sangat signifikan.

Selain itu, peningkatan jumlah investor juga menjadi fokus penting. Saat ini, jumlah investor di pasar modal Indonesia baru mencapai 13 juta orang, yang menurut Iman, masih di bawah 5% dari total penduduk. “Kalau jumlah investor pasar modalnya sekarang baru Rp13 juta dari berapa penduduk kita? Di bawah 5%, kan? Masih optimal,” jelasnya.

Iman berharap pemerintah baru dapat memperluas akses perbankan yang memudahkan masyarakat berinvestasi di pasar saham. Ia mencontohkan inovasi seperti Livin dari Bank Mandiri, di mana nasabah bisa membuka akun saham langsung dari aplikasi perbankan.

“Jadi kalau dia bisa perbankan, bisa buka akun bank, bisa akun saham langsung,” tutup Iman dengan optimis.

Artikel Terkait

Awal perdagangan, IHSG Naik 0,85% Diungkit Saham BBCA, BBRI, BMRI, AMMN dan BRPT

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada...

Sempat Disegel Gegara Harga Melonjak, Saham IRSX Kini Kembali Dibuka

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Setelah sempat dihentikan sementara, perdagangan saham...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru