STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Presiden Direktur PT Indonesia Pondasi Raya Tbk (IDPR) Febyan membeli sebanyak 277.300 lembar saham perusahaan konstruksi pondasi ini melalui Bursa Efek Indonesia pada 25 dan 26 November 2025.
Berdasarkan laporan keterbukaan informasi yang disampaikan manajemen ke BEI, Kamis 27 November 2025, Febyan membeli saham IDPR di kisaran harga Rp280-Ro291 per lembar sehingga dana yang dikucurkan mencapai Rp80,69 juta.
Setelah transaksi tersebut, kepemilikan Febyan atas saham IDPR pun meningkat menjadi 55,476.900 lembar (2,770%) dari sebelumnya 55.199.600 (2,756%) saham. Tujuan Febyan membeli saham IDPR yakni menambah investasi langsung.
Pada kuartal III 2025, IDPR mencatat laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp2,13 miliar, tumbuh 21,97% jika dibandingkan Rp1,74 miliar pada kuartal III 2024. Pendapatan IDPR naik 12,85% menjadi Rp885,48 miliar pada kuartal III 2025, dari Rp784,65 miliar periode sama 2024.
Hingga pukul 09.18 WIB perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis 27 November 2025, saham IDPR tercatat Rp282 per unit, tidak berubah dibanding penutupan sehari sebelumnya. Jika dibandingkan antara harga 3 November 2025 di Rp314 terhadap penutupan kemarin, saham IDPR telah turun sebesar 10,19%.
Sekedar informasi, IDPR juga dikenal sebagai Indopora, didirikan tahun 1977. Perusahaan memfokuskan bisnisnya pada konstruksi pondasi, dinding penahan tanah, dan perbaikan tanah. IDPR memiliki anak usaha yang memproduksi beton pracetak, PT Rekagunatek Persada. (konrad)
