Rabu, Agustus 20, 2025
26.3 C
Jakarta

Puji Ekonomi RI Kuat Hadapi Pandemi, IMF Ingatkan Pemerintah Waspadai Faktor Risiko Ini!

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Dana Moneter Internasional (IMF) menilai Indonesia telah menunjukkan pemulihan ekonomi yang baik pasca pandemi Covid-19. Hal tersebut tampak dari kinerja makroekonomi yang kuat, didukung penerapan kebijakan moneter dan fiskal secara berhati-hati.

Menurut IMF, kebijakan forward looking dan sinergi telah berhasil membawa Indonesia menghadapi tantangan global pada tahun 2022. Itu ditandai dengan pertumbuhan yang sehat, tekanan inflasi yang menurun, dan sistem keuangan yang stabil.

Erwin Haryono, Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi (BI), dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin (26/6/2023) mengungkapkan, Bank Indonesia menyambut baik hasil asesmen IMF atas perekonomian Indonesia. Adapun asesmen IMF tersebut tertuang dalam laporan Article IV Consultation tahun 2023 yang baru saja dirilis hari ini (26/6).

Dewan Direktur IMF menyampaikan apresiasi dan catatan positif terhadap berbagai kebijakan yang ditempuh otoritas Indonesia selama tahun 2022. Pertama, keberhasilan otoritas untuk kembali kepada batas maksimal defisit fiskal 3%, lebih cepat dari yang diperkirakan dan komitmen otoritas untuk menerapkan disiplin fiskal. Kedua, penerapan kebijakan moneter yang memadai untuk menjaga stabilitas harga. Ketiga, ketahanan sektor keuangan yang tetap terjaga. Keempat, penerapan UU Cipta Kerja serta UU Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan, dengan memastikan implementasi yang tepat dan keberlanjutan momentum reformasi untuk mendorong kemudahan berinvestasi, meningkatkan pendalaman pasar keuangan, dan memitigasi dampak scarring dari pandemi. Kelima, strategi diversifikasi Indonesia yang fokus pada upaya hilirisasi dalam rangka meningkatkan nilai tambah ekspor. Keenam, komitmen otoritas untuk mengurangi emisi  gas rumah kaca dan deforestasi.

Dalam laporannya, IMF memproyeksikan kinerja ekonomi Indonesia tetap kuat dengan sedikit moderasi di tahun 2023. IMF mencermati beberapa faktor risiko yang perlu diwaspadai. Itu terutama terkait ketidakpastian kondisi ekonomi dan keuangan global yang berpotensi mempengaruhi outlook pertumbuhan. “IMF menyampaikan rekomendasi untuk normalisasi kebijakan fiskal dan moneter sebagaimana kondisi pre-pandemi, keberlanjutan kebijakan sektor keuangan yang mendukung pertumbuhan inklusif, serta reformasi kebijakan secara lebih luas guna mendorong pertumbuhan jangka menengah,” jelas Dewan Direktur IMF.

Erwin menjelaskan, proyeksi positif IMF tersebut sejalan dengan hasil asesmen Bank Indonesia yang memperkirakan tingkat pertumbuhan ekonomi nasional akan berlanjut sejalan dengan kemajuan agenda reformasi. “Bank Indonesia, Pemerintah dan otoritas terkait terus memperkuat sinergi kebijakan dalam rangka menjaga stabilitas makroekonomi dan sektor keuangan, mendorong pertumbuhan dunia usaha khususnya pada sektor-sektor prioritas untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan ekspor, serta meningkatkan ekonomi dan keuangan inklusif dan hijau,” tandas Erwin.

Artikel Terkait

RGD BI, BI-Rate Turun 25 bps Jadi 5%, Dorong Pertumbuhan Ekonomi

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia...

Bos OJK, Pembangunan Ekonomi Inklusif Menuntut Integrasi Antar Sektor, Begini Penjelasannya

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Pembangunan ekonomi yang inklusif dan tangguh...

HUT RI ke-80, Bos Danantara Janji Hadirkan Investasi Bernilai Tinggi dan Lapangan Kerja Berkualitas

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) — Danantara Indonesia merayakan Hari Ulang Tahun...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru