STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Pyridam Farma Tbk (PYFA) menderita kerugian sebesar Rp85 miliar Rp-159,27 per saham pada 2023. Di tahun sebelumnya, emiten farmasi ini meraih laba Rp275,24 miliar (Rp514,39 per saham).
Kerugian tersebut, seperti tergambar dalam laporan keuangan 2023 yang dipubIikasikan, Jumat (15/3/2024) disebabkan antara lain oleh pendapatan lain-lain yang anjlok 97,48% jadi Rp9,58 miliar, dari Rp380,99 miliar tahun 2022.
Penjualan bersih emiten farmasi beraset Rp1,52 triliun per Desember 2023 itu turun 1,86% menjadi Rp702,06 miliar pada 2023 dari Rp715,42 miliar pada 2022.
Seiring penjualan, beban pokok penjualan (BPP) PYFA juga turun 12,44%, dari Rp464,58 miliar pada 2022, menjadi Rp406,75 miliar tahun 2023. Ini mendorong laba kotor PYFA naik 17,72% jadi Rp295,31 miliar, dari Rp250,84 miliar pada 2022.
Setelah dikurangi beban usaha dan beban lain-lain, PYFA menderita rugi sebelum pajak sebesar Rp83,24 miliar pada 2023.Pada periode sama 2022, Perseroan meraih laba sebelum pajak sebesar Rp263,08 miliar.