STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT MNC Land Tbk (KPIG) mencatatkan pertumbuhan kinerja keuangan solid sepanjang tahun 2024. Berdasarkan laporan keuangan 2024 yang belum diaudit, Perseroan membukukan pendapatan bersih sebesar Rp1,76 triliun, meningkat 24% dibanding periode sama tahun 2023.
Direksi KPIG dalam keterangan tertulis yang disampaikan, Rabu (26/2/2025) mengemukakan, kontribusi utama pendapatan berasal dari segmen hospitality, termasuk MICE dan F&B yang terus menunjukkan permintaan tinggi seiring dengan meningkatnya aktivitas bisnis dan pariwisata. Selain itu, bisnis sewa ruang perkantoran Perseroan termasuk co-working space, juga mengalami peningkatan, didukung lokasi strategis serta kelengkapan fasilitas yang berkualitas tinggi.
Dari sisi profitabilitas, papar Direksi, KPIG berhasil membukukan laba bersih senilai Rp613 miliar pada FY-24 (unaudited), melesat 78% yoy dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Nilai Buku per Lembar Saham (BVPS) KPIG tercatat di angka Rp291 per lembar saham, sedangkan harga saham KPIG per 25 Februari 2025 ditutup pada level Rp133 per lembar saham, menjadikannya peluang investasi yang menarik dibandingkan dengan nilai intrinsiknya.
Manajemen KPIG optimis dapat mempercepat tren pertumbuhan pada tahun 2025 dengan memperluas dan mendiversifikasi sumber pendapatan. Perseroan tidak hanya mengandalkan pendapatan dari hospitality, MICE, F&B, dan sewa ruang perkantoran saja, tetapi juga dari penjualan golf membership dan residences di KEK MNC Lido City yang akan memberikan kontribusi signifikan.
“Perseroan meyakini, strategi penguatan di sektor MICE dan F&B akan menjadi pendorong utama pertumbuhan bisnis ke depan, sejalan dengan meningkatnya permintaan atas layanan berkualitas tinggi di sektor ini,” tulis Direksi KPIG.
Menurut Direksi, MNC Land terus berkomitmen untuk mengembangkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) MNC Lido City yang merupakan KEK Pariwisata seluas 1.040 Ha dari total luas 3.000 Ha di Lido, Jawa Barat. KEK Pariwisata ini memiliki lokasi terdekat dari Jakarta, yang dapat diakses langsung melalui Tol Bocimi hanya dalam waktu satu jam (sekitar 60 km dari Jakarta).
Melalui strategi bisnis dan sejumlah proyek yang dijelaskan di atas, Manajemen Perseroan tidak hanya mengoptimalkan potensi pendapatan berkelanjutan dari sektor Tourism & Hospitality, tetapi akan berkontribusi lebih banyak untuk pertumbuhan pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia, sekaligus menciptakan peluang bisnis dan lapangan kerja luas di berbagai sektor pendukung. (konrad)